Minggu Ketiga Kampanye, Suu Kyi Datangi Dapilnya

Melodya Apriliana/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 21 Sep 2015 18:45 WIB
Pekan ini menandai kampanye minggu ketiga menjelang pemilu Myanmar yang dijadwalkan 8 November mendatang.
Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, berkampanye di daerah pemilihannya di pinggiran kota Yangon, Senin (21/9). (Reuters/Cathal McNaughton)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, berkampanye di daerah pemilihannya di pinggiran kota Yangon, Senin (21/9). Pekan ini menandai kampanye minggu ketiga dalam pemilihan umum pertama Myanmar dalam 25 tahun.

Menjelang pemilu Myanmar yang dijadwalkan 8 November mendatang, pimpinan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), ini berjanji untuk mempercepat reformasi demokratik, mengawasi investasi agar dampak lingkungan dapat dibatasi, dan mengamandemen draf konstitusi pemerintah yang menghadang langkahnya untuk jadi presiden.

Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang dikuasai Presiden Thein Sein merespon itu dalam pesan di halaman Facebook-nya, dengan memamerkan investasi yang akan masuk, pertumbuhan ekonomi, serta reformasi yang dilakukan pemerintahan semi-militer sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilu kali ini akan menandai pergeseran besar dalam lanskap politik Myanmar, dan memberi pijakan bagi aktivis demokrasi yang pernah babak belur dihajar pemerintahan militer selama setengah abad hingga 2011.

Suu Kyi akan menemui ribuan pendukungnya di Kawhmu, wilayah pertanian miskin dekat Yangon, dengan sekitar 80 ribu pemilih terdaftar. Ia juga akan menyampaikan pidato selama 15 menit di saluran televisi milik negara.

Peraih hadiah Nobel Perdamaian yang karismatik ini menghadapi empat lawan dari partai berkuasa dan partai oposisi yang lebih kecil di Kawhmu. Meski begitu, ia diprediksi akan menang telak.

Suu Kyi memimpin perlawanan terhadap rezim militer selama dua dekade. Perempuan ini terpilih sebagai anggota parlemen mengalahkan 43 kandidat NLD lainnya pada 2012.

Kemenangan itu menandakan titik balik perpolitikan Myanmar, memberi jalan bagi partainya untuk ikut serta dalam pemilu 8 November, serta mentransformasi Suu Kyi, dari juru kampanye demokrasi menjadi politikus aktif.

NLD pernah menang telak dalam pemilu tahun 1990, namun junta tidak mengakui hasil tersebut.

Meski NLD diperkirakan akan meraup banyak kursi di pemilu selanjutnya, tidak ada jaminan partai ini akan memimpin di lembaga eksekutif.

Presiden, yang nantinya akan terpilih di pemungutan suara di parlemen yang termasuk militer, akan memilih anggota kabinetnya sendiri, dan tidak harus dari partai politik. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER