Pyongyang, CNN Indonesia -- Kesedihan Kim Sun Jong masih kental setelah empat tahun kehilangan putri kesayangannya, Mun Su Gyong. Penantian panjang kembalinya Mun menyisakan kepedihan yang mendalam, terlebih wanita 20 tahun itu adalah kebanggaan keluarga.
Mun hilang misterius di Phnom Penh, Kamboja, tidak lama setelah mengirimkan surat kepada orang tuanya di Pyongyang. Dalam surat berhias pita pink itu, Mun mengatakan akan segera pulang dan meminta orang tuanya menyambutnya. Bagi warga Korut yang kebanyakan tidak memiliki internet, surat masih sarana terbaik dalam berkomunikasi jarah jauh.
Bukan main senang hati Kim mendengar putrinya memilih pulang dan melanjutkan universitas. Dirapikannya kamarnya dan disiapkan pesta penyambutan kecil-kecilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mun telah tiga tahun bekerja di sebuah restoran Korut di Phnom Penh. Bagi warga Korut, bekerja di luar negeri adalah sebuah kebanggaan karena tidak semua orang terpilih melakukannya.
Bagi Korut, bisnis restoran sangat penting untuk mendulang mata uang asing karena perekonomian mereka dilumpuhkan oleh sanksi internasional karena senjata nuklir Korut.
Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, Mun tidak juga muncul. Kabarnya, dia diculik oleh seorang tamu yang telah akrab dengannya.
Mantan manajer restoran yang kini sudah tutup itu meyakini Mun diculik oleh mata-mata Korea Selatan. Menurut dia, penculik Mun rutin mendatangi restoran itu dalam dua tahun terakhir, mengaku pengusaha dari Korut.
Pemerintah Korut menghadirkan saksi mata dalam peristiwa itu untuk diwawancara
CNN, Selasa (22/9). Dia mengatakan Mun dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil dan dibawa pergi.
Kasus ini menjadi satu lagi perseteruan dengan Korsel. Pemerintahan Seoul membantah tuduhan telah menculik Mun dan menyebutnya "sama sekali tidak berdasar."
Apa pun yang terjadi pada Mun, orang tuanya menanti penuh harap.
Kamar Mun masih seperti saat dia tinggalkan tujuh tahun lalu. Jadi saat dia kembali, Mun tidak merasa asing di rumahnya sendiri.
"Setiap hari sepulangnya dari bekerja, saya ke kamarnya untuk melihat apakah ada perubahan, apakah dia telah pulang," kata ibunya, Kim.
Kim adalah seorang seniman, sedang suaminya Mun Sung Jin adalah polisi. Kepada CNN, mereka menunjukkan foto-foto masa kecil Mun, sembari tak kuasa menahan air mata.
Ada dugaan Mun membelot dari Korut dan pergi ke sebuah negara. Dugaan ini bukan tidak mungkin. Pasalnya puluhan ribu rakyat Korut yang jengah dengan kemiskinan dan kelaparan memilih membelot meski harus bertaruh nyawa.
Namun keluarga membantah hal ini. Mereka mengatakan Mun adalah seorang sosialis sejati yang cinta pada pemimpin negeri. Pernah satu kali, dia membersihkan papan nama jalan di Phnom Penh yang bertuliskan Kim Il Sung, pendiri Korut.
Ketidaktahuan keberadaan dan kondisi Mun membuat hati keluarga Mun remuk redam. Di hadapan kamera CNN, Kim lirih mengatakan pada putrinya: "Saya akan menunggumu sampai akhir hayat. Saya yakin kamu ditipu untuk pergi. Saya percaya padamu."
(stu)