Enam Bulan di Pengasingan, Presiden Hadi Kembali ke Yaman

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 12:38 WIB
Di tengah gejolak perang, Presiden Yaman akhirnya kembali ke Aden untuk pertama kalinya pada Selasa (22/9) setelah enam bulan melarikan diri ke Saudi.
Selama di Aden, Hadi juga akan memantau kerusakan yang terjadi akibat perang. (Reuters/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah gejolak perang, Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, akhirnya kembali ke Aden untuk pertama kalinya pada Selasa (22/9) setelah melarikan diri ke Arab Saudi ketika kelompok pemberontak Houthi menguasai ibu kota pada Maret lalu.

Dilansir Reuters, Hadi akan menghabiskan waktu Idul Adha di Aden, kemudian bertolak ke New York, Amerika Serikat, untuk memberikan pidato di mimbar sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kedatangan Hadi ini dianggap melengkapi langkah perebutan kembali kekuasaan di Yaman. Pekan lalu, Perdana Menteri Yaman, Khaled Bahah, dan tujuh menteri lainnya kembali ke Aden untuk menduduki kediaman mereka setelah enam bulan terasing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah pernyataan, Hadi mengatakan bahwa pemerintahannya akan kembali merebut ibu kota Yaman, Sanaa.

"Proses kembli ke ibu kota Sanaa akan dilakukan secepatnya setelah pemebebasan seluruh kota dan provinsi dari milisi Houthi. Fase konstruksi dan rekonstruksi dan kebangkitan bangsa sudah dimulai dari bawah," kata Hadi.

Selama di Aden, Hadi juga akan memantau kerusakan yang terjadi akibat perang.

Keadaan di Yaman memanas sejak September tahun lalu, saat Houthi berhasil mengambil alih pemerintahan dan akhirnya mengudeta Istana Kepresidenan di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Januari.

Presiden Hadi dipaksa mundur dari jabatannya dan dijadikan tahanan rumah. Namun, Hadi berhasil melarikan diri dan mendeklarasikan bahwa pemerintahannya masih berjalan. Ia kabur ke Aden.

Namun, Houthi berhasil meringsek masuk ke Aden yang berbatasan dengan Arab Saudi. Guna mencegah Houthi masuk ke wilayahnya, Arab Saudi mengirimkan pasukan bersenjata ke perbatasan.

Atas permintaan Hadi, Arab Saudi mendukung pemerintahan resmi Yaman dan menggempur kelompok pemberontak Houthi bersama koalisi serangan udaranya. Hadi pun lari ke Riyadh, Arab Saudi.

Hingga kini, pertempuran Saudi dengan Houthi dilaporkan menewaskan sekitar 4.500 orang. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER