Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya lima petugas kepolisian dibacok hingga tewas oleh kelompok separatis di sebuah tambang batu bara yang terletak di wilayah rawan kekerasan, Xinjiang, China.
Dilaporkan Radio Free Asia yang berbasis di Amerika Serikat, Rabu (23/9), insiden itu terjadi Jumat pekan lalu di tambang batu bara Sogan, daerah Aksu. Polisi setempat mengatakan puluhan orang terluka.
Pemerintah menyebut peristiwa itu sebagai "serangan skala besar yang telah lama direncanakan, dan dipersiapkan dengan baik oleh separatis untuk melawan petugas kepolisian dan pemilik tambang di distrik kami.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Xinjiang dan departemen keamanan publik belum berkomentar lebih lanjut soal ini. Insiden serupa sering dilaporkan oleh media-media luar negeri, namun tak pernah dikonfirmasi oleh pemerintah China hingga berhari-hari setelahnya.
Pemerintah China belum mengonfirmasi kejadian tersebut, meski diplomat telah mengatakan bahwa mereka yakin peristiwa itu benar terjadi.
Ketegangan antara kaum Muslim Uighur yang mengklaim daerah tersebut sebagai rumah mereka, dengan kaum mayoritas Han, telah menumpahkan darah beberapa tahun belakangan. Ratusan jiwa melayang akibat kekerasan di seluruh wilayah Xinjiang, dan Beijing menyalahkan militan Islam.
Kelompok Uighur yang diasingkan beserta aktivis hak asasi manusia berpendapat, kebijakan pemerintah China yang represif di Xinjiang, seperti kontrol terhadap Islam dan budaya Uighur, telah memprovokasi kekacauan di wilayah itu. Namun Beijing membantah telah merepresi kaum Uighur.
(stu)