Pengungsi Suriah di Inggris Kesulitan Adaptasi Bahasa

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2015 15:15 WIB
Kendala usia membuat sejumlah pengungsi Suriah dewasa sulit beradaptasi dan belajar bahasa Inggris.
Pengungsi asal Suriah. (REUTERS/Andrea Comas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu pengungsi asal Suriah telah menyebar ke beberapa negara di Eropa, mulai dari Jerman hingga ke wilayah Britania Raya. Meski bersyukur telah bisa mendapatkan tempat berlindung yang layak, ada beberapa pengungsi yang mengaku menghadapi kesulitan di tempat tersebut.

Salah satunya adalah pria bernama Khalil, pengungsi asal Suriah yang sekarang menetap di kawasan Inggris Raya, tepatnya di Bradford. Seperti dikutip dari Reuters, Khalil menceritakan bagaimana sulitnya dia untuk beradaptasi dengan bahasa Inggris di sana.

"Mempelajari bahasa baru di usia saya yang sekarang agak sulit dilakukan," ujar Khalil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khalil mengakui bahwa dia menghadapi keadaan yang berbeda dengan anak-anaknya dalam aspek beradaptasi di tanah Britania. Anak-anak, ujar Khalil, lebih mudah beradaptasi dengan keadaan tenang di kota yang terletak di bagian Utara Inggris tersebut.

"Anak-anak saya mempelajari bahasa Inggris dengan cepat dan itu membuat saya harus belajar dari mereka juga," katanya.

Hingga saat ini Khalil masih berusaha untuk memperlancar bahasa Inggrisnya dengan dibantu oleh seorang tenaga pengajar. Dia pun memutuskan baru akan bekerja jika bahasa Inggrisnya sudah lebih lancar dari sekarang.

Saat masih tinggal di Suriah, Khalil bekerja sebagai pemilik toko penjualan telepon selular. Dia mengatakan bahwa hal itu akan sulit dilakukan, tapi dia sudah memikirkan pekerjaan apa yang akan dia pilih nanti.

"Saya berencana untuk bekerja di restoran atau pekerjaan lain yang cocok dengan saya," ujar pria yang juga sempat mengungsi ke daerah Lebanon sebelum memutuskan pergi ke Eropa tersebut.

Keluarga Khalil bukanlah satu-satunya pengungsi Suriah yang diterima dengan baik di Bradford. Hampir setengah dari total pengungsi Suriah yang menuju Inggris memutuskan untuk tinggal di Bradford.

Salah satu alasannya adalah karena Bradford memang memiliki sejarah panjang menerima pengungsi dari banyak kalangan, mulai dari pengungsi Yahudi, pengungsi Eropa Timur, serta pengungsi asal Pakistan.

Sementara itu Horton Housing Association, asosiasi yang membantu para pengungsi Suriah di Bradford mengungkapkan bahwa perkembangan penguasaan bahasa Inggris khusus pengungsi anak-anak memang tergolong lebih cepat. Gudrun Carlisle, salah satu perwakilan asosiasi, mengatakan bahwa dalam 12 bulan para anak-anak bisa berbicara Inggris dengan baik.

"Dalam sembilan hingga 12 bulan para anak-anak bisa lancar berbahasa Inggris dengan sedikit aksen Yorkshire," kata Gudrun.

(aul/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER