Iran Salahkan Saudi atas Tragedi Mina

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 19:21 WIB
Sebanyak 131 jemaah haji asal Iran ikut tewas dalam insiden di Mina pada Kamis (24/9) yang total menewaskan 717 orang.
Kecaman untuk Saudi, diantaranya datang dari Iran, yang 131 jemaah hajinya menjadi korban meninggal. (Reuters/Ahmad Masood)
Mina, CNN Indonesia -- Arab Saudi berada di bawah tekanan setelah insiden yang menewaskan ratusan jemaah haji di Mina pada Kamis (24/9). Kecaman untuk Saudi, diantaranya datang dari Iran, yang 131 jemaah hajinya menjadi korban meninggal. Para politisi Iran menyebut bahwa Saudi tak mampu mengurus jalannya prosesi haji.

Sebanyak 717 jemaah dinyatakan tewas saat hendak melontar jumrah, termasuk tiga jemaah asal Indonesia, sementara 860 lainnya terluka. Insiden kali ini adalah yang terburuk dalam 25 tahun terakhir.

“Matilah dinasti Saudi,” teriak para demonstran di ibu kota Teheran, yang memprotes bencana di Mina, seperti dilaporkan oleh televisi publik Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan yang dimuat di situs Kementerian, Menteri Kesehatan Saudi Khaled al-Falih mengatakan penyelidikan akan dilakukan dengan cepat.

"Penyelidikan atas insiden di kerumunan yang berlangsung hari ini di Mina, yang mungkin dikarenakan beberapa jamaah bergerak tanpa mengindahkan petunjuk oleh otoritas terkait, akan cepat dan akan diumumkan seperti yang terjadi dalam insiden lainnya," bunyi pernyataan itu.

Sementara itu, President Iran Hassan Rouhani, yang berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, mengatakan hal yang sama dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menyalahkan Arab Saudi atas insiden Mina.

“Saya minta pemerintah Arab Saudi untuk bertanggung jawab atas bencana ini dan memenuhi tugas legal dan Islami mereka terkait bencana,” kata Rouhani lewat sebuah pernyataan yang dipublikasikan kantor berita Iran IRNA.

“Saudi harus bertanggung jawab. Duna tak akan menerima alasan seperti cuaca yang panas atau para jemaah tidak teratur,” kata ulama Iran Mohammed Emami-Kashani dalam khotbah salat Jumat (25/9).

Hamid Aboutalebi, wakil, kepala staf Rouhani juga menyatakan bahwa "Kelalaian Riyadh tak bisa dimaafkan,” dan mengumumkan pembentukan sebuah komite untuk menyelidiki insiden itu.

"Prosesi haji tahun ini tak terorganisasi karena pemerintah Saudi mempekerjakan orang-orang muda dan tak berpengalaman," kata ketua rombongan haji Iran dan kepala organisasi haji Iran, Saeed Ohadi dalam sebuah wawancara dengan televisi Iran dari Mekkah.

Mantan Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki, yang merupakan sekutu Iran dan musuh Saudi, mengatakan bahwa insiden ini adalah "bukti penyelenggara musim haji tiadk kompeten."

Menurut Maliki, penyelenggaraan haji seharusnya ditangani oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), organisasi Muslim terbesar di dunia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER