Putin Kecam Dukungan AS untuk Pemberontak Suriah

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 28 Sep 2015 03:16 WIB
Vladimir Putin menyebut dukungan AS pada kelompok pemberontak Suriah ilegal dan tidak efektif karena sebagian besar akhirnya ikut ISIS.
Presiden Putin menyebut keterlibatan militer Rusia di Suriah sesuai dengan Piagam PBB. (Reuters/Alexander Nemenov)
Moskow, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut dukungan AS terhadap pasukan pemberontak di Suriah ilegal dan tidak efektif karena pemberontak yang dilatih AS akhirnya bergabung dengan ISIS bersama senjata yang dipasok Washington.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi AS yang direkam sebelum pertemuan dengan Presiden Barack Obama, Putin mengatakan Presiden Bashar al-Assad berhak mendapat dukungan internasional karena dia memerangi kelompok teroris.

“Menurut pendapat saya, bantuan militer pada kelompok ilegal bertentangan dengan prinsip hukum internasional modern dan juga Piagam PBB,” kata Putin dalam cuplikan wawancara dengan televisi CBS dan PBS yang dirilis oleh Kremlin, Minggu (27/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin mengatakan Damaskus harus dilibatkan dalam upaya internasional memerangi ISIS, tuntutan yang ditolak AS. Putin juga mengkritik rencana AS melatih hingga 5.400 pemberontak Suriah untuk memerangi ISIS.

“Pada kenyataanya hanya 60 pejuang ini yang telah dilatih dengan baik, dan hanya empat atau lima yang benar-benar memiliki senjata,” kata Putin.

“Sisanya telah melakukan desersi untuk bergabung dengan ISIS berikut senjata yang diberi Amerika,” katanya.

Putin mengatakan dukungan Rusia terhadap pemerintah Assad didasarkan pada Piagam PBB.

“Kami memberi bantuan hanya kepada pemerintah yang sah,” katanya. “Hingga hari ini bantuan itu berupa pasok senjata kepada pemerintah Suriah, pelatihan dan bantuan kemanusiaan bagi warga Suriah.

Hubungan AS-Rusia mencapai titik terendah seperti semasa Perang Dingin akibat krisis Ukraina, meski kedua negara sama-sama prihatin dengan ancaman ISIS, meski tidak sepakat dengan pendekatan yang dilakukan

Obama dan Putin dijadwalkan bertemu Senin (28/9) setelah Putin berpidato di PBB, meski para pejabat Gedung Putih dan Kremlin belum menyepakati topik yang akan dibicarakan dan juga siapa yang memimpin pertemuan ini.

Rusia meningkatkan keterlibatan militernya di Suriah dalam beberapa minggu terakhir, dan para pejabat AS menuduh Moskow mengirim pesawat tempur, tank dan peralatan lain untuk membantu militer Suriah.

Peningkatan militer Rusia untuk membantu Assad bulan ini, ditambah krisis pengungsi yang meluas dari wilayah itu ke Eropa telah memicu upaya mengatasi konflik Suriah dengan cepat.

Taktik baru AS di Suriah bisa menyatukan Rusia, Arab Saudi dan negara-negara seperti Turki dan Qatar, yang mendukung kelompok oposisi Suriah.  

Kubu pengkritik mendesak Obama untuk lebih tegas di Timur Tengah dan Suriah, karena kebijakan AS yang tidak jelas dimanfaatkan ISIS untuk memperluas kekuasaan.

PBB mengatakan 250 ribu warga Suriah tewas dalam konflik yang telah terjadi selama empat tahun. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER