WNI Tewas di Mina Capai 59, Keluarga Dimudahkan Pulang Dini

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 10:14 WIB
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji akan memudahkan jemaah yang anggota keluarganya menjadi korban tragedi Mina untuk pulang lebih dulu dengan mengajukan tanazul.
Tragedi ini terjadi tepat satu pekan lalu, Kamis (24/9), ketika jemaah haji berdesakan menuju tempat melempar jumrah di Mina. (Reuters/Ahmad Masood)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah akan memudahkan jemaah yang anggota keluarganya menjadi korban tragedi Mina untuk pulang lebih dulu dengan mengajukan permohonan tanazul atau memisahkan diri dari rombongan.

"Bagi jemaah yang kebetulan keluarganya terkena musibah pada peristiwa Mina, kami memberikan kemudahan dan fasilitas untuk dapat pulang lebih dini dengan mengajukan tanazul,” ujar Kepala Daker Mekkah, Arsyad Hidayat, dalam keterangan resminya, Kamis (1/10).

Menurut Arsyad, kini memang banyak jemaah yang mengajukan tanazul ke PPIH Daker Mekkah agar dapat pulang dini karena ada kepentingan lain di tanah air. Namun, dari pihak keluarga korban tragedi Mina sendiri, baru satu yang mengajukan tanazul, yaitu Sutarno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami membuka peluang kepada yang lain yang keluarganya menjadi korban peristiwa Mina untuk mengajukan. Ini sebagai bentuk bantuan dari kami dan bentuk penghormatan kami kepada mereka,” kata Arsyad.

Jika ingin pulang dini, jelas Arsyad, jemaah harus mengajukan surat permohonan tertulis kepada ketua kloter yang akan dilanjutkan ke ketua sektor. Setelah disampaikan ke Ketua Daker Mekkah, PPIH akan mengecek kemungkinan adanya kursi kosong.

“Ketika ada seat kosong, maka kami akan memberikan persetujuan pengajuan tanazul. Selanjutnya, paspor jamaah yang mengajukan tanazul yang berada di maktab awal saat kedatangan akan dipindahkan menuju maktab yang baru atau maktab yang dituju,” papar Arsyad.

Arsyad juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi dan memungkinkan pemulangan jenazah jemaah Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina ke Tanah Air. Namun menurut Arsyad, hingga kini kebanyakan keluarga korban memilih untuk menguburkan jenazah di Tanah Suci.

Lebih jauh, Arsyad juga menegaskan bahwa jenazah sudah didiamkan terlalu lama. Guna mencegah terjadinya wabah penyakit, pihak Muashim sudah memutuskan sejak Senin (28/09) lalu untuk memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi.

"Ini sebagai upaya pihak Muaishim sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk tidak terjadinya menularnya wabah penyakit yang tidak diinginkan," jelasnya.

Tragedi ini terjadi tepat satu pekan lalu, Kamis (24/9), ketika jemaah haji berdesakan menuju tempat melempar jumrah di Mina. Dari 769 korban jiwa, data terbaru dari PPIH menunjukkan bahwa 59 di antaranya berasal dari Indonesia.

Dalam insiden tersebut, 900 lebih jemaah lainnya terluka. Kini, ada empat warga Indonesia yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Saudi.

Sejak tragedi terjadi, kini masih ada 74 jemaah yang belum kembali ke pemondokan.

Sementara itu, 32 kloter jemaah haji Indonesia juga sudah bertolak dari Mekkah menuju Jeddah untuk kemudian pulang ke Tanah Air. Hingga Rabu (30/9), dari 154.467 jemaah, 13.679 di antaranya sudah kembali menuju Indonesia. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER