Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan melakukan pembalasan kepada Arab Saudi setelah mengatakan tubuh jemaah haji yang menjadi korban tragedi Mina tidak akan dipulangkan secepatnya.
“Arab Saudi gagal memenuhi janjinya terkait jemaah haji yang menjadi korban,” kata Khamenei, disiarkan oleh televisi Iran, PressTV.
“Jika kita memustuskan untuk menunjukkan reaksi, maka reaksi kita akan sulit dan keras,” kutip PressTV pada Rabu (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Khamenei telah mendesak pembentukan komisi pencari fakta dari negara-negara Muslim, termasuk Iran, untuk menginvestigasi bencana di Mina.
Kementerian juga memanggil kuasa usaha Saudi pada Rabu, memperingatkan penolakan terhadap setiap keterlambatan dalam identifikasi dan pemulangan jemaah haji asal Iran, lapor kantor berita Mehr News Agency.
Tragedi Mina pada 24 September lalu menewaskan total 767 jemaah haji—termasuk 57 WNI berdasar data Kementerian Agama pada Rabu (30/9)—dan melukai 934 lainnya.
Korban paling banyak berasal dari Iran, yaitu 169 tewas dan 100 lainnya terluka, sementara ratusan jamaah lain belum ditemukan.
Ditambah dengan hubungan Iran dan Saudi yang memang sudah tak harmonis, berbagai kecaman terus terlontar dari Iran, yang meminta Saudi meminta maaf atas tragedi Mina dan menuding Saudi tak becus menyelenggarakan pelaksanaan ibadah haji.
"Daripada menuduh ini dan itu, Saudi harus menerima tanggung jawab dan meminta maaf kepada umat Islam dan keluarga korban," ujar Khamenei lewat situs resminya, Ahad (27/9).
Media kedua negara juga saling timpa kesalahan. Terakhir, media Saudi, mengutip sumber anonim, menyebut jemaah haji asal Iran lah yang menjadi penyebab kisruh ketika jemaah hendak melempar jumrah. Namun belum ada pihak berwenang resmi yang mengonfirmasi tuduhan ini.
(stu)