Serangan Udara Hancurkan Pesta Pernikahan di Yaman, 130 Tewas

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 19:29 WIB
Hingga Selasa (29/8), setidaknya 130 orang tewas dalam serangan udara yang menghancurkan pesta pernikahan di Yaman pada Senin (28/9).
Koalisi serangan udara yang dipimpin Saudi merupakan upaya untuk memukul mundur pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran, agar pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dapat kembali berkuasa penuh di negeri itu. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan orang tewas dalam serangan udara yang menghancurkan sebuah pesta pernikahan di Yaman pada Senin (28/9). Hingga Selasa (29/9), setidaknya 130 orang tewas dalam serangan ini dan diperkirakan akan terus bertambah.

Dilaporkan Reuters, warga menyatakan bahwa dua rudal merobek sejumlah tenda yang digunakan untuk resepsi pernikahan seorang pemuda yang berafiliasi dengan kelompok pemberontak Houthi. Acara ini terletak di desa Red Sea, Al-Wahijah, dekat pelabuhan Al-Mokha.

Petugas medis dari rumah sakit setempat di Maqbana menyatakan bahwa jumlah korban tewas terus bertambah, dari sebelumnya dilaporkan hanya 27 orang tewas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi serangan udara internasional yang dipimpin Arab Saudi membantah keras adanya serangan udara yang menargetkan pesta pernikahan. Koalisi ini rutin meluncurkan serangan udara ke markas pemberontak Houthi di Yaman sejak Maret lalu.

Juru bicara koalisi Saudi yang tak disebutkannamanya menduga serangan itu diluncurkan oleh milisi lokal.

Koalisi serangan udara yang dipimpin Saudi merupakan upaya untuk memukul mundur pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran, agar pemerintahan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dapat kembali berkuasa penuh di negeri itu.

Pasukan pemerintah pro-Hadi yang didukung oleh milisi lokal, serangan udara pimpinan Saudi dan tentara dari sejumlah negara Teluk dilaporkan berhasil merebut sejumlah wilayah yang sebelumnya berada dalam kendali Houthi, termasuk pelabuhan Aden di wilayah Yaman selatan, yang pernah menjadi markas sementara pemerintahan Hadi sebelum mencari perlindungan ke Riyadh.

Berbagai kelompok hak asasi internasional memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dalam konflik Yaman terus bertambah.

Menurut laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa yang dirilis pada Selasa (29/8), sebanyak 4.500 orang diperkirakan tewas, 2.355 di antaranya tewas dalam periode akhir Maret, ketika serangan udara dimulai, hingga 24 September 2015. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER