Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu (30/9) merilis lebih dari enam ribu halaman
email atau surat elektronik Hillary Clinton, salah satu isu yang kerap kali digunakan untuk menjatuhkan nama bakal calon presiden dari Partai Demokrat ini selama masa kampanye.
Sejak beberapa bulan terakhir, Clinton dinilai melanggar undang-undang federal lantaran menggunakan akun surel pribadi untuk urusan pekerjaan saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS periode 2009-2013.
Dilaporkan NBC News, konten yang dirilis ini merupakan surel dari akun pribadi Clinton sejak 2010-2011, sekitar 37 persen dari keseluruhan yang diharuskan pengadilan. Sekitar 55 ribu halaman surel lainnya akan dipublikasikan pada Januari 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kloter surel ini, terdapat 215 konten yang dianggap rahasia. Sementara itu, tiga surel lainnya dimasukkan dalam kategori di atas rahasia.
Menurut juru bicara Kemlu AS, John Kirby, surel tersebut tidak ditandai sebagai rahasia ketika dikirim.
Pada Agustus lalu, Kemlu AS juga merilis 150 pesan dari surel pribadi Clinton yang mengandung informasi hasil sensor. Pejabat Kemlu AS menyatakan bahwa informasi tersebut seharusnya rahasia.
Clinton menyanggah temuan tersebut dan mengatakan bahwa ia tidak mengirim atau menerima informasi rahasia melalui surel pribadinya dalam rentang waktu tersebut.
Sementara itu, beberapa surel dalam akun pribadi Clinton juga menguak kesibukan balik layar bekerja di Kemlu AS.
Selain itu, tentu terdapat pula masalah pribadi dalam beberapa rangkaian surel Clinton yang dirilis Kemlu AS.
Dalam rilisan terbaru ini, terdapat surel bernada jenaka, seperti mengenai operator telepon Gedung Putih yang tidak percaya bahwa ia adalah Clinton.
"Saya tutup dan menelepon operator selayak-layaknya Menteri Luar Negeri. Tidak boleh ada telepon independen," tulis Clinton pada 2010.
Sejumlah masalah serius seperti tekanan yang dialami Clinton saat bekerja di pertengahan semester 2010 juga dibicarakan.
Terdapat pula perbincangan janggal dengan Kepala Staf Clinton, Cheryl Mills. Pada 2011, Mills meneruskan surel berisi 11 berita mengenai skandal teks berbau seks dari Anthony Weiner.
Weiner menikah dengan salah satu asisten utama Clinton, Huma Abedin. "Laporan: Istri Weiner (Huma Abedin) meminta saran dari Hillary Clinton," demikian judul surel tersebut.
Setelah bergumul dengan skandal surel ini selama berbulan-bulan, pada September lalu Clinton akhirnya meminta maaf.
Melalui akun Facebook pribadinya, Clinton menulis, "Ya, saya seharusnya memiliki dua alamat surel, satu untuk keperluan pribadi dan satu untuk pekerjaan saya di Kementerian Luar Negeri. Tidak melakukan itu adalah sebuah kesalahan. Saya minta maaf dan saya akan bertanggung jawab penuh."
Clinton lantas menjabarkan bahwa penggunaan pribadi diizinkan dalam peraturan Kementerian Luar Negeri. Semua orang pemerintahan yang berkomunikasi dengan Clinton juga menyadari itu.
"Tidak ada surel yang saya kirim dan terima saat itu yang dilabeli rahasia," tulis Clinton.
Clinton pun mengaku ingin proses ini lekas rampung.
"Saya ingin proses ini berjalan setransparan mungkin. Karena itulah saya mengizinkan semua surel pekerjaan saya kepada pemerintah untuk dirilis kepada publik dan akan diuji di hadapan publik dalam Komite Benghazi bulan depan," kata Clinton.
Istri dari Bill Clinton ini juga membuka diri untuk menerima pertanyaan lanjutan dari publik. Ia pun membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membaca surel pekerjaan Clinton.
"Jika Anda ingin membaca lebih banyak, termasuk surel saya, klik di sini: https://www.hillaryclinton.com/emails/," tulisnya.
(stu/stu)