Pelaku Penembakan Kampus AS Ingin Terkenal

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 02 Okt 2015 07:38 WIB
Pelaku yang berusia 20 tahun menembaki mahasiswa di sebuah kampus di Oregon, menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lainnya.
Pelaku yang berusia 20 tahun menembaki mahasiswa di sebuah kampus di Oregon, menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lainnya. (Reuters/Steve Dipaola)
Oregon, CNN Indonesia -- Penembakan di kampus Umpqua Community College di Oregon, Amerika Serikat, menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lainnya. Belum disebutkan identitas pelaku yang tewas dalam baku tembak dengan polisi.

Diberitakan CNN, Kamis (1/10), polisi hanya mengatakan bahwa pelaku berusia 20 tahun. Di lokasi ditemukan tiga pistol dan satu senapan yang diduga digunakan pelaku untuk memberondong para mahasiswa di kampus tersebut.

Sumber penyidik kepada CNN mengatakan bahwa mereka tengah mengamati aktivitas pria yang diduga pelaku di media sosial. Sehari sebelumnya, pelaku sempat memposting di media sosial soal keinginannya melakukan penembakan massal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Postingannya ini dibalas oleh beberapa orang lainnya. Bukannya berusaha mencegah, orang-orang ini malah mendukungnya, beberapa menyarankan soal cara melakukannya dan jenis senjata yang seharusnya digunakan.

Sementara pengguna medsos lainnya menanggapi postingan pria diduga pelaku itu dengan mengatakan bahwa dia adalah "pecundang yang menyedihkan" atau "pahlawan gila."

Dalam postingan tersebut, pria ini menuliskan soal penembakan di Universitas California yang menewaskan tujuh orang, termasuk pelaku. Pelaku penembakan tahun lalu itu menuliskan manifesto dan video sebelum menembaki para mahasiswa.

Pelaku penembakan di Oregon juga ingin seperti itu, menjadi terkenal. Dia merasa hidupnya saat ini tidak berarti.

"Ini adalah satu-satunya waktu saya bisa masuk berita. Saya sangat merasa tidak berarti," tulis dia.

Polisi masih terus menelusuri identitas dan motif tersangka. Dugaan sementara motif pelaku adalah kebencian, karena sebelum melakukan aksinya dia menanyakan agama para mahasiswa di kampus tersebut.

Insiden ini tidak ayal mengganggu ketenangan di kota kecil Roseburg yang hanya dihuni 22 ribu orang. Kampus akan ditutup sampai hari Senin ketika hasil penyelidikan penembakan keluar.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan belasungkawa atas peristiwa dan kembali menegaskan perlunya reformasi kepemilikan senjata api di negara itu. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER