Jakarta, CNN Indonesia -- Topan dengan kecepatan angin hingga 180 km per jam menghantam pantai selatan China pada Minggu (4/10) menewaskan sedikitnya empat orang, menimbulkan banjir dan memporak-porandakan daerah sekitar. Petugas keamanan mengeluarkan status "siaga merah", yang menyatakan situasi darurat.
Kantor berita Xinhua melaporkan topan yang diperparah dengan tiupan angin yang sangat kencang dan gelombang laut menyebabkan sejumlah kapal penangkap ikan terdampar di laut. Setidaknya 16 nelayan dinyatakan hilang dan satu orang tewas.
Sementara, tiga orang tewas dan 80 lainnya terluka akibat topan yang melanda kota Foshan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Administrasi Meteorologi China (CMA) melaporkan Topan Mujigae menghantam daratan di dekat kota pesisir Zhanjiang di provinsi Guangdong pada Minggu sore.
Laporan televisi dan sejumlah foto yang beredar di situs media sosial populer China, Sina Weibo menunjukkan topan menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan, menumbangkan pepohonan dan menyebabkan sejumlah kendaraan terbalik dihantam angin kencang.
Topan juga mengakibatkan sejumlah perahu nelayan di beberapa provinsi sekitar pesisir China selatan tidak dapat melaut. Beberapa penerbangan dan layanan kkereta api juga tertunda.
Daerah yang terkena efek topan paling parah adalah pulau Hainan di selatan China serta provinsi Guangdong dan Guangxi.
Xinhua melaporkan tiupan angin yang diperkirakan antara 162 dan 180 km per jam pada puncaknya, membuat sejumlah jaringan listik, air dan komunikasi di daerah sekitar pesisir mati total.
Sementara di Hainan dan provinsi pesisir Guangdong, sekitar 60 ribu kapal nelayan ditarik ke pelabuhan untuk berlindung dari badai.
Topan Mujigae diperkirakan akan mengganggu rencana ribuan wisatawan yang ingin mengunjungi China pekan ini. Padahal, terdapat sekitar 80 ribu orang yang melakukan perjalanan ke Hainan pada Jumat (2/10) menurut laporan Xinhua.
Sementara itu, petugas penjaga pantai Filipina tengah mencari 23 kapal nelayan dengan lebih dari 120 awak hilang ketika Topan Mujigae memukul pulau utama Luzon.
Badan bencana dan pengurangan risiko setempat melaporkan pada Minggu bahwa hampir 30 kapal nelayan dengan lebih dari 150 nelayan kembali dari Laut China Selatan saat Mujigae menangkap mereka di laut.
Juru bicara penjaga pantai, Komandan Armand Balilo, menyatakan kapal pencarian tengah menyusuri laut barat Pangasinan, Ilocos dan Zambales setelah dua kapal kargo menuju Jepang menyelamatkan sembilan nelayan dari sebuah perahu yang terbalik.
(ama)