Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump seakan tak berhenti melontarkan pernyataan kontroversial. Pada Sabtu (3/10) Trump menyatakan bahwa menampung pengungsi Suriah di AS dapat mengakibatkan "salah satu kudeta militer terbesar sepanjang masa."
"Ini bisa menjadi salah satu kudeta militer besar sepanjang masa jika mereka mengirim (pengungsi) ke negara kita: para pemuda yang kuat dan mereka ternyata ISIS," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, dikutip dari
CNN.
"Sekarang, mungkin tidak akan terjadi, tetapi beberapa dari mereka, menurut saya, pasti akan (bergabung dengan) ISIS," ujar Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai wawancara dengan Fox, pada hari yang sama Trump kemudian menyatakan bahwa menampung lebih banyak pengungsi bisa memiliki efek jangka panjang bagi AS.
"Ini bisa menjadi kuda Trojan, dan akan menjadi catatan sejarah dalam waktu yang lama. Mereka mengira dapat mengirim banyak anggota ISIS ke sini. Sehingga bisa jadi sebagian besar pengungsi (adalah anggota ISIS)," ujar Trump dalam kampanyenya di Franklin, Tennessee.
Taipun AS yang kerap menempati urutan tertinggi pada jejak pendapat internal Partai Republik ini menyatakan bahwa Presiden AS Barack Obama berencana akan menampung hingga 200 ribu pengungsi Suriah.
"Obama ingin, dengarkan saya, menampung 200 ribu (pengungsi). Kau tahu, 200 ribu. Itu setara dengan pasukan tentara. Dan semuanya pria, laki-laki kuat. Di mana para (pengungsi) wanita? Dan mengapa para pria tidak tinggal di negara mereka untuk berjuang?" ucap Trump.
Trump juga menyatakan AS "benar-benar tidak siap" untuk menangani tantangan yang mungkin terjadi dengan menampung para pengungsi. Trump berjanji akan mengirim pengungsi kembali ke Suriah jika terpilih sebagai presiden.
"Jika mereka datang, dan jika saya menang, mereka akan kembali. Mereka akan kembali," kata Trump disertai dengan tepuk tangan para simpatisannya.
Trump juga menyerukan pembentukan "zona aman" di Suriah, yang dapat ditempati oleh para pengungsi.
"Kita harus membantu mereka seperti itu, tapi kita tidak harus membantu mereka dengan membawa mereka ke negara kita," kata Trump.
Hingga saat ini, belum jelas dari mana Trump mendapatkan informasi bahwa Obama akan menampung 200 ribu pengungsi Suriah.
Bulan lalu, Obama memerintahkan pemerintahannya untuk "meningkatkan" jumlah pengungsi Suriah yang melarikan diri ke Amerika Serikat. Pemerintahan Obama memperkirakan kedatangan setidaknya 10 ribu pengungsi untuk tahun fiskal ini, yang dimulai pada Kamis (1/10).
Sebanyak 10 ribu pengungsi Suriah tersebut termasuk kuota penerimaan pengungsi AS sebesar 75 ribu dari seluruh dunia.
Asisten Senat yang tak mau disebutkan namanya bulan lalu mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan kepada sejumlah senator bahwa pemerintah akan "berupaya meningkatkan jumlah pengungsi dari seluruh dunia," dengan kemungkinan jumlah pengungsi sebesar 100 ribu.
Secara keseluruhan, sekitar 1.500 pengungsi Suriah telah diterima ke Amerika Serikat sejak awal konflik Suriah pada 2011, sebagian besar dari mereka ditampung pada tahun fiskal yang baru saja berakhir.
Dalam wawancara Fox News pada Sabtu, Trump juga mengungkapkan rencananya untuk menghemat anggaran negara jika dia terpilih menjadi presiden AS. Trump berencana melakukan pemotongan anggaran untuk Departemen Pendidikan dan Badan Perlindungan Lingkungan.
Selain itu, Trump juga berkomentar soal bakal calon presiden lain dari Partai Demokrat, Hillary Clinton yang terseret skandal pemakaian email pribadi untuk kepentingan pekerjaan selama menjabat sebagai menteri luar negeri AS lalu.
Pada akhir Agustus lalu, Clinton sempat membuat lelucon soal rambut Trump, dengan mengejek bahwa Trump mengenakan rambut palsu.
Trump menyebut Clinton "sangat kejam, sangat jahat. Dia menjadi orang yang sangat berbeda."
Meski menerima serangan dari Clinton dan kandidat lainnya, Trump menyatakan bahwa dia bersenang-senang pada masa kampanye.
(ama)