Perancis Investigasi Assad atas Kejahatan Kemanusiaan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2015 19:20 WIB
Kantor Kejaksaan Paris pada Rabu (30/9) mengumumkan investigasi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kantor Kejaksaan Paris pada Rabu (30/9) mengumumkan investigasi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan. (Reuters/SANA/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perancis tengah menginvestigasi Presiden Suriah, Bashar al-Assad, atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan, menyusul perang saudara di Suriah yang telah berlangsung selama empat tahun.

Dilaporkan Reuters, investigasi ini dilakukan oleh Kantor Kejaksaan Paris dan diumumkan pada Rabu (30/9). Investigasi yang juga akan menyelidiki sejumlah kasus penyiksaan dan penculikan yang dilakukan oleh Assad ini dibuka atas dasar sejumlah indikasi yang diterima dari Kementerian Luar Negeri pada 10 September, menurut seorang pejabat yang tak mau disebutkan namanya.

Pengumuman atas investigasi ini terjadi menyusul perpecahan di antara negara-negara besar soal kepemimpinan Assad di Suriah. Amerika dan negara sekutu Barat menyatakan Assad harus lengser dari kursi kepresidenan agar perdamaian di Suriah dapat tercipta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara menurut Rusia dan Iran, melengserkan Assad dari kepemimpinan Suriah justru akan membuat konflik kian parah dan memperkuat berbagai kelompok militan di negara itu, termasuk kelompok militan ISIS.

Diperkirakan 250 ribu orang tewas dalam perang saudara Suriah yang telah berlangsung selama empat tahun, antara pasukan Assad, kelompok pemberontak dan militan ISIS. Perang panjang ini menyebabkan lebih dari 11 juta warga mengungsi.

Dokumen Kementerian Luar Negeri Perancis menerima sekitar 55 ribu foto yang menunjukkan penyiksaan terhadap sekitar 11 ribu orang yang menjadi korban kekerasan pasukan yang setia kepada Assad, menurut berbagai laporan media.

Ribuan foto itu diselundupkan ke luar negeri oleh mantan perwira tentara Suriah.

Meski begitu, kompetensi pengadilan Perancis untuk melakukan investigasi atas kasus ini diduga akan bergantung kepada ada atau tidaknya warga negara Perancis yang menjadi korban.

Selain itu, kemungkinan akan adanya pengadilan di Perancis untuk menindaklanjuti investigasi ini juga sangat kecil.

Menanggapi dukungan Rusia terhadap Assad, Perancis bergabung dengan koalisi serangan udara pimpinan Amerika Serikat untuk menggempur markas ISIS di Suriah. Langkah ini merupakan upaya memperluas aksi militer terhadap ISIS, dari awalnya hanya ke Irak.

Meski demikian, Perancis terkesan melonggarkan tuntutannya kepada Assad untuk lengser dari pemerintahan sebagai prasyarat pembicaraan damai.

Presiden AS, Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin sepakat untuk membantu mencari solusi diplomatik untuk perang saudara di Suriah, tetapi silang pendapat soal apakah Assad harus lengser atau tidak. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER