Kedubes Rusia Bela Diri soal Serangan Suriah dengan Kartun

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2015 16:45 WIB
Kedubes Rusia untuk Uni Emirat Arab melontarkan pembelaan diri bernada kelakar soal serangan udara Rusia di Suriah melalui akun Twitter resmi mereka.
Kedubes Rusia untuk Uni Emirat Arab melontarkan sindiran bernada kelakar mengenai perang sipil di Suriah melalui akun Twitter resmi mereka, @RusEmbassyUAE. (Dok. Russian Embassy via Twitter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Rusia untuk Uni Emirat Arab melontarkan pembelaaan diri bernada kelakar mengenai serangan udara Rusia di Suriah melalui akun Twitter resmi mereka, @RusEmbassyUAE, Senin (5/10).

Seperti dilansir The Independent, dalam sindiran ini, Kedubes Rusia mengindikasikan bahwa semua kelompok pemberontak di Suriah merupakan teroris.

Melalui kicauan tersebut, Kedubes Rusia melansir gambar kartun contoh personel pasukan kelompok pemberontak di Suriah, seperti Front Nusra, Free Syrian Army, Army of Mujahedeen, Anjad Al-Sham, dan Muhajirin Wa-Ansar Alliance.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua personel terlihat sama. Mereka memakai penutup kepala balaclava, rompi anti-peluru berwarna hijau, pakaian tentara, dan sepatu bot. Di bagian kiri atas, terdapat gambar senjata dengan gunting di sampingnya.

"Temukan pemberontak Suriah yang tepat untuk diberikan senjata. Tugas non-trivia untuk memulai hari Anda," kicau @RUsEmbassyUAE.

Rusia memang sedang berada di bawah tekanan negara-negara Barat dan sekutunya akibat melancarkan serangan udara di Suriah untuk menggempur ISIS demi membela pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.

Di langit Suriah juga beroperasi serangan udara koalisi di bawah komando Amerika Serikat untuk menggempur ISIS.

AS dan Rusia memang satu visi dalam penggempuran ISIS. Namun, AS tak sependapat dengan dukungan Rusia terhadap pemerintahan Bashar al-Assad. Menurut AS, Assad adalah dalang dari segala masalah di Suriah.

Meskipun sempat berkoordinasi agar tak terjadi bentrokan di udara, hubungan AS dan Suriah terus tegang. AS dan negara sekutunya menuding serangan udara Rusia bukan menghancurkan pangkalan ISIS, melainkan kamp pelatihan pasukan pemberontak Suriah. Kelompok tersebut dilatih oleh AS untuk melawan ISIS.

Namun, juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, berkilah bahwa tak ada orang dapat mengidentifikasi kelompok mana yang merupakan oposisi moderat di bawah pelatihan AS. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER