Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam beberapa video propaganda, kelompok militan ISIS terlihat mengendarai truk pikap merek Toyota. Kementerian Keuangan Amerika Serikat meminta penjelasan dari Toyota mengenai asal muasal pikap tersebut.
Lewat sebuah pernyataan, Toyota mengaku memahami upaya Kemenkeu AS untuk memantau bagaimana rantai pasokan dan aliran modal serta barang internasional masuk ke Timur Tengah.
Namun, dikutip dari
CNN, Rabu (7/10), juru bicara Toyota, Ed Lewis, mengatakan bahwa tak mungkin sebuah perusahaan mengontrol penuh bagaimana kendaraan digunakan, dicuri, atau dijual kembali oleh pihak ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toyota memiliki aturan ketat untuk tidak menjual kendaraan kepada pembeli yang berpotensi memodifikasinya untuk aktivitas paramiliter atau teroris. Kami memiliki prosedur dan komitmen kontrak guna membantu mencegah produk kami disalahgunakan untuk militer tak resmi," kata Lewis.
Menurut Lewis, dalam upaya ini, Kemenkeu AS memang memantau sejumlah perusahaan privat. Namun, Kemenkeu tidak memberi konfirmasi lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut.
Kemenkeu mengaku ingin menguak cara ISIS mendapat kucuran dana.
"Sejalan dengan pendekatan biasa kami untuk memahami finansial dan aktivitas ekonomi ISIS, kami bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di seluruh pelosok dunia," demikian bunyi pernyataan Kemenkeu AS.
(stu)