Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan kerukunan beragama pada Kamis (8/10), setelah selama seminggu bungkam pasca insiden kekerasan massa yang mengakibatkan seorang warga Muslim tewas karena dikabarkan menyembelih sapi. Insiden ini memicu kekhawatiran bahwa kaum fanatik Hindu menargetkan minoritas Muslim di India.
Dalam kampanye pemilu di negara bagian utara Bihar, Modi meminta India untuk tidak mengikuti propaganda kebencian.
"Kami harus memutuskan apakah umat Hindu dan Muslim harus saling bertarung, atau melawan kemiskinan. Hanya perdamaian dan niat baik bisa membawa negara ini maju," kata Modi, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak seorang pria Muslim dipukuli hingga mati pekan lalu karena dirumor bahwa dia menyembelih seokor sapi, politisi dari partai Modi, Bharatiya Janata Party (BJP), termasuk para menteri, telah membuat pernyataan yang tampaknya membela umat Hindu yang menjadi pelaku penganiayaan.
Aksi kekerasan ini memicu perdebatan tentang undang-undang penyembelihan sapi dan memakan daging sapi. Modi sebelumnya menyerukan pelarangan secara nasional soal pembantaian sapi dan mengkritik pemerintah sebelumnya yang mempromosikan ekspor daging sapi.
Sapi dianggap suci oleh banyak warga di India yang mayoritas beragama Hindu. Meski demikian, daging sapi dikonsumsi oleh warga Muslim, minoritas Kristen, serta banyak warga dari kasta yang lebih rendah.
Pada Kamis, anggota parlemen dari partai nasionalis Hindu pimpinan Modi dilaporkan memukul dan menampar seorang politisi oposisi Muslim di daerah Kashmir karena menyediakan daging sapi di sebuah gedung pemerintah.
"Saya tidak melakukan kesalahan apa pun. Saya mengkonsumsi daging sapi. Ini adalah hak agama saya dan juga hak fundamental saya," kata Abdul Rashid Sheikh, anggota parlemen yang menerima aksi kekerasan itu.
Para pejabat partai mengutuk kekerasan tersebut tetapi tidak mengajukan keluhan atau laporan kepada polisi atas insiden tersebut. Insiden ini terjadi menyusul keputusan oleh otoritas di Jammu dan Kashmir, yang dikuasai oleh BJP dan sekutunya, untuk menegakkan larangan makan daging sapi bulan lalu.
Keputusan ini menyebabkan protes besar-besaran di satu-satunya wilayah mayoritas Muslim di India.
Negara bagian India memang diizinkan untuk menerapkan hukum mereka sendiri soal penyembelihan sapi ternak dan penegakan hukum semacam ini menuai berbagai reaksi di wilayah yang berbeda.
India merupakan negara eksportir daging sapi terbesar di dunia sekaligus konsumen terbesar kelima, tapi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi ingin menerapkan larangan soal penyembelihan dan perdagangan daging sapi, yang sebagian besar dijalankan umat Islam.
India memperketat larangan perdagangan daging sapi ilegal ke negara mayoritas Muslim di Bangladesh. Dua negara bagian di India yang menjadi markas partai Modi juga memperketat peraturan daerah untuk melindungi sapi.
Namun pada pekan ini, di Delhi dan negara bagian selatan Kerala, dua wilayah di mana daging sapi dikonsumsi secara luas, sekelompok pemuda menyelenggarakan aksi protes dengan meluncurkan "piknik" memakan daging sapi, untuk mempromosikan hak mereka memakan daging sapi.
(ama/ama)