Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria Muslim di India dibunuh oleh sekelompok warga Hindu setelah dirumorkan menyembelih seekor sapi pada Senin (28/9). Kasus ini meningkatkan ketegangan umat Hindu dan Muslim di India.
Dilaporkan Reuters pada Rabu (30/9), Mohammad Akhlaq seorang pandai besi, yang tewas setelah ditendang dan dipukuli dengan batu oleh sedikitnya 10 orang di kota Dadri, 50 km dari ibu kota New Delhi, pada Senin malam.
Polisi menilai kasus ini dipicu oleh kebijakan perlindungan ketat terhadap binatang yang dianggap sakral oleh umat Hindu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan yang ketat soal pembunuhan sapi sering digunakan sebagai alat bagi para politisi Hindu untuk memenangkan suara di pemilihan umum.
Meski sebagian besar komunitas Hindu menggangap sapi sebagai hewan yang suci, daging sapi dikonsumsi secara luas oleh umat Hindu di sejumlah wilayah India selatan, warga dari kasta yang rendah dan umat Muslim serta Kristen yang minoritas di India.
Putri Akhlaq, Sajida Saifi, memaparkan kembali insiden penyerangan terhadap ayahnya. Sekelompok warga berkumpul di depan rumahnya, dan menuduh keluarganya diam-diam memakan daging sapi.
"Saya berteriak untuk memberitahu massa bahwa kami tidak makan daging sapi, dan mereka harus berhenti memukuli ayah dan kakak saya, tapi mereka menyeret ayah saya," kata Saifi yang menyaksikan langsung serangan itu.
Tak hanya Akhlaq, putranya pun dipukuli hingga harus dibawa ke rumah sakit dengan luka yang parah.
Pembunuhan itu dipicu oleh bentrokan antara umat Hindu dan Muslim di kota. Polisi tambahan dikerahkan untuk menjaga perdamaian.
Polisi Anurag Kumar menyatakan bahwa sebagian warga memilih untuk main hakim sendiri demi menegakkan kebijakan perlindungan terhadap sapi.
"Insiden ini mengejutkan. Warga Hindu merasa mereka memiliki lisensi untuk membunuh," kata Kumar.
Atas kasus ini, lanjut Kumar, polisi telah menangkap 30 orang yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Akhlaq.
Selain itu, polisi juga mengirimkan sampel daging dari rumah Akhlaq untuk dites forensik demi memastikan bahwa daging itu benar daging sapi.
India merupakan negara eksportir daging sapi terbesar di dunia sekaligus konsumen terbesar kelima, tapi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi ingin menerapkan larangan soal penyembelihan dan perdagangan daging sapi, yang sebagian besar dijalankan umat Islam.
India memperketat larangan perdagangan daging sapi ilegal ke negara mayoritas Muslim di Bangladesh. Dua negara bagian di India yang menjadi markas partai Modi juga memperketat peraturan daerah untuk melindungi sapi.
Di wilayah tempat pembunuhan itu terjadi, memakan daging sapi tidak dinyatakan ilegal. Meski demikian, warga dilarang untuk menyembelih sapi.
Meski demikian, kata Saifi, jika benar keluarganya memakan daging sapi, itu tidak menjadi pembenaran atas pembunuhan ayahnya.
"Saya melihat ayah saya dibunuh dan tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya. Bagaimana bisa makan daging atau daging sapi menjadi kejahatan besar seperti itu?," kata Saifi.
(ama/stu)