Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah video memperlihatkan empat sandera yang tampaknya diculik oleh militan bersenjata di Filipina. Semuanya merupakan korban penculikan kelompok bersenjata tak dikenal di sebuah resor yang populer di Filipina selatan, September lalu.
Dalam video yang diposting secara online tersebut menunjukkan tiga sandera yang merupakan warga asing. Mereka memohon bantuan dari pemerintah Kanada dan Filipina. Sementara satu sandera lainnya, wanita warga Filipna, tampak tidak berbicara.
Baca: Tiga Turis Asing Diculik Kelompok Militan Filipina
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para sandera dikelilingi oleh pasukan tak bersenjata yang menggunakan topeng dengan latar belakang spandung bendera mirip ISIS. Para penculik tidak menungkapkan siapa mereka, namun kelompok Abus Sayyaf, memang dikenal berada di wilayah tersebut.
Dua turis asing asal Kanada, seorang manajer resor asal Norwegia dan seorang wanita asal Filipina diculik oleh kelompok bersenjata tak dikenal di sebuah resor yang populer di Filipina selatan pada Senin 21 September lalu.
Mengutip Reuters, tentara Filipina Kapten Alberto Caber mengatakan keempat orang itu diculik di bawah todongan senjata selama serangan pada Senin malam di resor Oceanview di Pulau Samal, dekat Kota Davao, kota terbesar di Pulau Mindanao, Filipina selatan, yang bergejolak.
"Empat orang diculik, tapi kita tidak tahu soal kelompok yang melakukan penyerangan itu," Caber, sembari menambahkan ada sekitar 30 wisatawan asing di resor itu saat serangan terjadi.
"Ternyata sasaran mereka adalah orang asing. Mereka tidak menculik secara acak," ujar Caber.
Caber memaparkan warga asing yang diculik diidentifikasi sebagai John Ridsdel dan Robert Hall dari Kanada. Manajer resor asal Norwegia yang diculik diketahui bernama Kjartan Sekkingstad. Sementara seorang wanita asal Filipina belum diketahui namanya.
Juru bicara pihak militer Filipina Kolonel Restituto Padilla mengatakan dia tidak bisa mengungkapkan rincian operasional dan tidak akan mengomentari identitas para penculik.
Dia menambahkan bahwa para penculik belum membuat tuntutan, dan bahwa pemerintahnya akan melakukan segala sesuatu serta koordinasi dengan pihak terkait.
Video menunjukkan empat sandera, tiga laki-laki dan satu perempuan, duduk di tanah bersama-sama. Sedikitnya delapan orang bersenjata mengenakan syal untuk menutupi wajahnya dan berdiri di belakang mereka. Wanita Filipina duduk di paling kiri. Kamera kemudian memperbesar pada pria di sampingnya.
Dia memberikan namanya sebagai Robert Hall, dan setelah meyakinkan teman-teman dan keluarga kesehatannya ia menekankan bahwa ia dan rekan-rekan sanderanya berada dalam bahaya. Hall meminta kerabat dan teman-temannya menghubungi pemerintah Kanada dan Filipina untuk menghentikan masalah militer dan isu-isu lain yang mempengaruhi provinsi Mindanao, Filipina.
(tyo/sip)