Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Filipina bersikeras bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang tahun lalu tidak jatuh ke pulau Tawi-Tawi yang terpencil. Pernyataan ini mengemukan setelah seorang pria Filipina mengklaim menemukan puing pesawat di wilayah itu, dan seketika menjadi berita utama di sejumlah media.
Nasib pesawat tipe Boeing 777 yang hilang pada bulan Maret tahun lalu dengan 239 awak dan penumpang kini tetap menjadi misteri. Klaim terbaru soal ditemukannya puing MH370 di wilayah Filipina pun terbantahkan dengan ketiadaan bukti.
Meskipun bagian sayap pesawat dilaporkan ditemukan terdampar di pesisir Pulau Reunion di wilayah Samudera Hindia pada Juli lalu, sisa badan pesawat hingga kini belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Malaysia melaporkan pada akhir pekan lalu bahwa seorang pria Filipina menyatakan kepada polisi Malaysia bahwa keluarganya telah menemukan reruntuhan pesawat, lengkap dengan kerangka manusia di dalamnya, di pedalaman hutan pulau Tawi-Tawi, pulau yang terpencil di Filipina.
Meskipun berita tersebut belum dapat terkonfirmasi, beberapa media Inggris, Amerika Serikat, Singapura dan beberapa negara lain melaporkan klaim serupa dengan menyatakan bahwa reruntuhan sebuah pesawat ditemukan di pulau tersebut dan bisa jadi berasal dari pesawat MH370.
Pihak berwenang Filipina mengatakan Selasa (13/10) bahwa tidak ada puing pesawat yang ditemukan, serta mempertanyakan kredibilitas dan kejelasan saksi polisi tersebut.
"Saya mengirim orang ke wilayah di mana (kecelakaan pesawat) itu seharusnya terlihat dan hasilnya negatif," kata wakil direktur polisi Pulau Tawi-Tawi, Inspektur Glenn Roy Gabor, dikutip dari Channel NewsAsia.
"Ada seseorang yang menyebarkan cerita itu tetapi tidak benar. Sementara orang yang menyebarkan rumor itu menghilang," ujar Gabor.
Gabor mengatakan bahwa jika sebuah pesawat besar jatuh di Kepulauan Sagbay, seperti yang dilaporkan seorang pria yang tidak diketahui identitasnya, warga setempat pasti juga melihat peristiwa itu.
"Kami mewawancarai warga setempat dan mereka tidak melihat apa-apa. Itu adalah daerah kecil. Tidak mungkin mereka tidak melihat sesuatu seperti itu," katanya.
Gubernur Tawi-Tawi, Nurbert Sahali, juga merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa tidak ada puing yang ditemukan.
Pesawat MH370 menghilang secara misterius dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Pihak berwenang meyakini pesawat itu jatuh ke Samudera Hindia, meskipun penyelidikan besar di wilayah itu tidak menemukan apapun.
Satu-satunya terobosan besar dalam pencarian pesawat tersebut terjadi pada akhir Juli ketika bagian
flaperon dari sayap pesawat sepanjang dua meter terdampar di Pulau Reunion, yang termasuk dalam kedaulatan Perancis di Samudera Hindia.
Pihak berwenang kemudian mengkonfirmasi puing tersebut berasal dari MH370 dan memperkirakan pesawat tersebut berujung tragis di wilayah Samudera Hindia. Meski demikian, belum dapat disimpulkan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat nahas itu.
Dengan tidak adanya bukti, terdapat banyak petunjuk dan konspirasi yang beredar soal hilangnya pesawat MH370.
(stu)