Australia Kirim Tim untuk Bantu Pemadaman Hutan di Sumsel

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 11:27 WIB
Australia kirim tim pemadam kebakaran tanggap udara untuk membantu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.
Kebakaran hutan RI dilihat dari citra resolusi tinggi satelit Terra NASA. (Dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pemadam kebakaran tanggap udara bertolak dari Australia pada Selasa (13/10) untuk membantu Indonesia dalam upaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.

Menurut rilis dari Kedutaan Besar Australia yang diterima CNN Indonesia pada Rabu (14/10), Australia mengirimkan dua pesawat terbang, Tanker Air Lockheed L100 (“Thor”) yang didukung oleh pesawat pemandu Turbo Commander 690B, yang tiba di Sumatera dan dijadwalkan memulai operasi pada Rabu (14/10).

"Saya kembali mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pemadam Kebakaran Perdesaan New South Wales atas tanggap cepatnya pada pemintaan bantuan Indonesia dan kepada sumbangsih personel dari Pemerintah Victoria pada operasi ini," tulis Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop dalam rilisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bishop memaparkan bahwa tim penilai dari Australia tiba terlebih dahulu pada Minggu 11 Oktober di Palembang, Sumatera Selatan.

Tim tersebut kemudian melakukan koordinasi pengaturan di darat dengan pihak berwenang Indonesia.

Bishop juga memaparkan bahwa tim tanggap udara Australia akan berpangkalan di Palembang.

Pada Selasa (13/10), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, memaparkan bahwa Australia akan membantu pemadaman dengan mengerahkan pesawat Hercules dengan kapasitas 15 ribu ton air.

"Namun bantuan ini hanya bisa beroperasi selama lima hari," kata Willem, Selasa (13/10) kepada CNN Indonesia.

Setelah lima hari membantu, pesawat tersebut harus kembali pulang karena di Australia sendiri masih terjadi kebakaran hutan.

Australia adalah negara ketiga yang membantu Indonesia dalam menangani bencana kebakaran hutan dan lahan. Sebelumnya sudah membantu lebih dulu dua negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Menurut Willem, selain Australia, Malaysia membantu memadamkan dengan pesawat bombardir dengan kapasitas 6.000 liter air. Ini adalah hari ketiga Malaysia membantu pemadaman.

Dua hari membantu kemarin (Minggu dan Senin), Malaysia sudah 23 kali melakukan water bombing. Bantuan dari Malaysia akan berakhir pada hari Jumat (16/10) mendatang.

Sementara Singapura dengan helikopter Chinook sudah beroperasi sejak Sabtu pekan lalu. Direncanakan, Singapura akan membantu selama 13 hari dengan helikopter berkapasitas 5.000 liter air itu.

Dengan bantuan dari negara lain ini, saat ini total kekuatan pemadaman adalah 51 ton.

Meski sudah dibantu negara lain dalam memadamkan api, Willem mengakui saat ini masih banyak titik api terutama di Provinsi Sumatera Selatan. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER