Jakarta, CNN Indonesia -- Biaya kampanye kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, pada kuartal ketiga tahun ini ternyata lebih banyak digunakan untuk pembuatan topi dan kaus.
Merujuk pada laporan keuangan terbaru Trump, ia menghabiskan dana US$825 ribu atau setara Rp11,2 miliar untuk pembuatan topi dan kaus berlogo yang dijual melalui laman resminya, juga dilemparkan ke pendukungnya dalam acara konser kampanye.
Setelah topi dan kaus, Trump mengucurkan dana terbesar untuk penerbangan jet Boeing 757 pribadinya, yaitu lebih dari US$700 ribu atau setara Rp9,5 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Jumat (16/10), laporan ini menggambarkan bagaimana Trump menerobos tradisi dalam kampanye kandidat capres pemilu 2016.
Taipan pengembang perumahan mewah ini pertama kali mencengangkan para elite politik Partai Republik pada musim panas lalu, ketika Trump tiba-tiba menjadi pesaing politikus kawakan, seperti mantan Gubernur Flordia, Jeb Bush, dengan menjadi salah satu kandidat capres.
Dalam kampanye capres pada umumnya, pos pengeluaran terbesar biasanya adalah upah, surat-menyurat, dan konsultan. Namun, biaya tersebut tak menyembul dalam laporan Trump. Biaya untuk upah bahkan sama sekali tak tertera dalam laporan.
Pada kuartal ketiga ini, Trump berhasil menghimpun dana US$4 juta, setara Rp54,3 miliar. Secara keseluruhan, Trump sudah menggalang dana sekitar US$5,58 juta dan menggelontorkan sekitar US$5,6 juta untuk kampanye.
Selain dari kocek sendiri, Trump juga mendapatkan sumbangan sukarela dari hampir 74 ribu orang yang dapat mencapai US$50,46.
Sementara itu, Bush yang merupakan saingan Trump dari Partai Republik, mengumpulkan dana sebesar US$13,4 juta, setara Rp182,2 miliar sepanjang kuartal ketiga. Di sisi lain, bakal capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, berhasil menghimpun dana kampanye sebesar US$30 juta atau setara Rp407,9 miliar.
Meskipun biaya kampanyenya tergolong kecil ketimbang kandidat lain, Trump dinilai banyak mendapatkan keuntungan dari pemberitaan media mengenai pernyataan kontroversialnya. Hal ini membuat dongkol para kompetitornya yang masih menggunakan cara konvensional dalam kampanye.
Trump juga dikabarkan memecahkan rekor kehadiran pendukung dalam kampanye yang biasanya mengelu-elukan namanya demi topi gratis dengan slogan, "Make America Great Again."
(den)