Terpisah Enam Dekade, Warga Korea Gelar Reuni Mengharukan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 19:36 WIB
Sekitar 400 warga Korsel melintasi perbatasan menuju Korut, Selasa (20/10), demi bertemu kembali dengan sanak saudara yang terpisah lebih dari enam dekade.
Lim Choong-hwan (kiri), 72, warga Korea Selatan, bertemu dengan Lim Ok Rye (kanan), 82, warga Korea Utara dalam reuni dua Korea yang digelar di resor Gunung Kumgang, Korea Utara, Selasa (20/10). (Reuters/KOREA POOL/Yonhap)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 400 warga Korea Selatan melintasi perbatasan ketat menuju Korea Utara pada Selasa (20/10) demi bertemu kembali dengan sanak saudara dan keluarga yang terpisah sejak Perang Korea pada 1950 hingga 1953 lalu.

Dilaporkan Reuters, reuni yang digelar kedua kalinya dalam lima tahun terakhir ini penuh curahan emosi dan air mata.

Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis hingga saat ini masih berperang, karena Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata, dan bukan dengan perjanjian damai. Kedua Korea sepakat untuk mengadakan reuni keluarga setelah ketegangan militer di wilayah perbatasan mereda pada Agustus lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta reuni, beberapa di antaranya berusia 88 tahun, berkumpul kembali di resor wisata Gunung Kumgang di wilayah utara perbatasan militer, beranjangsana dengan anak-anak dan pasangan mereka ketika wilayah Korea terpecah pada akhir perang, enam dekade lalu.

"Bapak, ini aku, anakmu," kata Chae Hee-yang, 65, warga Korea Selatan kepada Chae Hoon-sik, 88, warga Korea Utara, dilansir dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap.

Pertemuan keduanya diiringi dengan tangis haru, mengingat terakhir kali mereka bertemu ketika sang anak baru berusia satu tahun.

Para keluarga yang terpisah sejak perang tidak memiliki sarana komunikasi untuk sekedar bertanya kabar. Mereka sebelumnya bahkan tidak tahu pasti apakah kerabat mereka itu masih hidup atau sudah tiada.

Pada putaran pertama reuni yang dimulai Selasa (20/10), sekitar 96 warga Korea Utara dan keluarga mereka bertemu sekitar 390 warga Korea Selatan yang mendatangi Gunung Kumgang.

Putaran kedua reuni akan dihadiri oleh sekitar 190 warga Korea Utara dan 90 warga Korea Selatan dan keluarga mereka.

Warga Korea Selatan yang menghadiri reuni sebagian besar adalah orang tua, tak sedikit yang telah renta dan harus duduk di kursi roda. Mereka berkumpul di kota pantai Sokcho, wilayah yang dekat dengan perbatasan sejak (219/10) untuk melakukan pemeriksaan medis dan menerima imbauan soal apa saja yang dapat dilakukan ketika reuni, dan apa saja yang bahkan tidak boleh diucapkan oleh peserta reuni.

Pada Selasa (20/10) pagi waktu setempat, para partisipan reuni kemudian menaiki bus untuk menyeberangi perbatasan.

Reuni yang diadakan di sebuah ruang serba guna di resor Gunung Kumgang ini diawasi dengan ketat oleh para pejabat berwenang. Berbagai media asing tidak diizinkan untuk meliput acara tersebut.

Para partisipan hanya memiliki waktu dua jam sebelum putara pertama reuni berkahir dan akan dilanjutkan dengan putaran kedua pada Kamis (22/10).

Ketika bertemu dengan sanak saudara di Korea Utara, partisipan reuni dari Korea Selatan diminta untuk menghindari bertanya soal berbagai topik, seperti soal kepemimpinan atau standar hidup politik di Korut.

Para partisipan diminta mematuhi peraturan yang tertera dalam buku panduan reuni. Partisipan diminta mempersiapkan pertanyaan yang berpotensi memiliki penjelasan panjang, seperti soal kematian orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Sebelum berangkat untuk bertemu kembali dengan kakaknya di Utara, Kim Ki-joo pada Selasa (20/10) berupaya menyusun pertanyaan yang akan ditanyakan kepada kakak yang tidak ditemuinya selama 65 tahun terakhir.

"Ini mendebarkan, tapi saya tidak bisa mengatur pikiran saya. Saya tidak bisa memikirkan apa yang harus dikatakan. Kami bertemu kembali setelah 65 tahun, ketika (berpisah) saya masih (berusia) 11 tahun. Saya ingin bertanya apakah ia bisa mengenali saya," kata Kim. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER