Menlu Indonesia-Denmark Bahas Dialog Antar-Agama

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 13:05 WIB
Dialog antar-umat beragama menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan antara Menlu Indonesia, Retno Marsudi, dengan Menlu Denmark, Kristian Jensen.
Dialog antar-umat beragama menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan antara Menlu Indonesia, Retno Marsudi, dengan Menlu Denmark, Kristian Jensen. (Dok. Kemlu RI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dialog antar-umat beragama menjadi salah satu sorotan utama dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, dengan Menteri Luar Negeri Denmark, Kristian Jensen, di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (22/10).

"Dari Indonesia kami fokus pada empat isu, yang pertama interfaith dialogue," ujar Retno sesaat setelah mengadakan pertemuan dengan Jensen.

Jensen pun mengatakan bahwa Denmark akan banyak belajar dari Indonesia masalah keberagaman agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga belajar banyak dari Indonesia, bagaimana Indonesia menggelar dialog antar-umat beragama. Saya senang nanti bisa mengunjungi Masjid (Istiqlal) dan bertemu dengan beberapa pemimpin agama," tutur Jensen.

Menlu Denmark dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan beberapa pemimpin agama di Istiqlal sore hari ini.

Denmark sendiri merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Kristen. Terhitung pada Januari 2015, 77,8 persen populasi Denmark tercatat sebagai anggota Church of Denmark.

Sementara itu, Indonesia merupakan negara dengan keberagaman agama dengan porsi populasi terbesar Islam, yaitu 85 persen.

Selain masalah dialog antar-umat beragama, salah satu isu besar yang diangkat adalah maritim.

"Kita adalah negara yang terkait satu sama lain di dunia internasional. Kita adalah negara maritim dan kita bisa belajar satu sama lain," kata Jensen.

Retno memaparkan bahwa rincian masalah maritim yang dibicarakan sangat luas, mulai dari konektifitas, pelabuhan, infrastruktur, hingga pengembangan budidaya perikanan.

Selain itu, kedua menlu juga membahas isu kerja sama bidang bisnis energi, terutama yang diperbarui.

Dalam pertamuan bilateral, isu yang tak kalah penting adalah pedidikan. Menurut Retno, meskipun selama ini sudah baik, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama pendidikan.

"Selama ini kerja sama sudah sangat baik. Ada kerja sama dengan 14 universitas di Denmark, jadi kami ingin melanjutkan kerja sama," ucap Retno.

Jensen mengakui, ada banyak bidang kerja sama yang dapat terus terjalin dengan Indonesia. "Kita dapat menjadi mitra dalam masalah pendidikan. Kita bisa menjadi mitra dalam banyak hal," katanya.

Pertemuan antara kedua menlu ini menjadi agenda pembuka kegiatan rombongan Ratu Denmark, Margreth II, bersama suaminya, Pangeran Henrik, yang membawa serta delegasi berjumlah 69 orang, termasuk Jensen, Lars Christian Lilleholt, dan 23 pengusaha.

Ratu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada hari ini. Delegasi Denmark akan berada di Indonesia hingga 24 Oktober.

Selain Jakarta, delegasi juga akan singgah di Surabaya dan Yogyakarta untuk mengunjungi situs budaya dan beberapa pabrik.

Sebelumnya, Retno mengatakan bahwa isu perdagangan dan investasi dengan Denmark juga menjadi perhatian Indonesia saat ini. Pasalnya, investasi dan perdagangan Indonesia ke Denmark mengalami penurunan tujuh persen.

"Pada 2013 perdagangan RI-Denmark mencapai US$423,8 juta, pada 2014 US$394,6 juta. Oleh karena itu kita harus bekerja keras bisa ditingkatkan," kata Menlu, sehari sebelum pertemuan.

Retno lantas menjabarkan bahwa ekspor Indonesia ke Denmark yang dapat ditingkatkan adalah produk sepatu, tembakau, dan sawit.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER