Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia maya kembali gempar ketika video penyelamatan para pengungsi di tengah Laut Aegea, di lepas pantai Kusadasi, Turki, tersebar di berbagai jejaring sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang nelayan berhasil menyelamatkan bayi yang ternyata masih hidup.
Seperti dilansir kantor berita Turki, Dogan News Agency (DHA), awalnya sang nelayan mendekati pelampung yang mengambang. Setelah diangkat, ternyata ada seorang bayi di dalamnya.
Seorang pria lantas mengeluarkan anak tersebut dari perairan dan melepaskan jaket pelampungnya. Ia kemudian membalik badan anak itu untuk mengeluarkan air dari paru-parunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah anak tersebut dibungkus selimut, seseorang berteriak, "Saudara, dia hidup. Dia hidup. Saudara, dia hidup. Ya Tuhanku, dia hidup!"
Bayi berusia 18 bulan yang teridentifikasi bernama Mohammed tersebut dinyatakan hidup dalam keadaan sehat.
Seorang nelayan yang turut serta dalam upaya penyelamatan lantas menuturkan awal kisah mereka hingga akhirnya dapat menemukan bayi tersebut kepada
CNN.
"Kami menemukan 15 orang dan kami berhasil mengangkut mereka di kapal kami. Orang-orang ini tak fasih berbahasa Turki dan mereka mengatakan kepada kami bahwa masih ada orang tersisa di dalam air," ujar salah satu nelayan yang turut serta dalam upaya penyelamatan, Cenap Gumren.
Menurut Gumren, semua orang berusaha berbicara merebut perhatian para nelayan kala itu. Mereka meminta para nelayan menolong kerabat yang masih tertinggal di dalam air. Para nelayan pun bergerak.
Beberapa nelayan melihat ada pelampung yang mengapung kosong. Namun, mereka memutuskan untuk tetap memeriksanya.
"Kami senang memutuskan untuk memeriksa. Ketika kami mendekat, itu terlihat seperti mainan, seperti boneka, dan kami pikir dia sudah tewas. Pikiran pertama saya adalah, 'Baiklah, kami harus mengangkat jasad bayi ini dari air." Namun, ketika kami mendekat, kami mendengar tangisannya," kata Gumren.
Ini hanyalah potret kecil berbahayanya upaya yang dilakukan oleh para pengungsi demi mencari kehidupan lebih baik dari kampung halaman mereka.
Lebih dari 680 ribu imigran mempertaruhkan nyawa mengarungi lautan menuju Eropa pada tahun ini. Sekitar 3.200 di antaranya tenggelam atau hilang di dalam perjalanan.
Pada September lalu, publik dunia dirundung duka ketika seorang bocah laki-laki bernama Aylan Kurdi terdampar di pesisir Bodrum, Turki. Fotonya yang sedang mengenakan kaus merah, celana biru, dan sepatu hitam langsung tersebar di berbagai jejaring sosial.
(stu)