Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Swedia dan oposisi sayap kanan telah sepakat pada Jumat (23/10) untuk memperketat aturan bagi imigran, selang sehari pasca memperkirakan rekor pengungsi ke Eropa bakal menembus angka 190 ribu tahun ini.
Dilansir dari Reuters, pemerintah sosial-demokratik dan sejumlah partai oposisi mengatakan telah mencapai kesepakatan dan akan menggelar konferensi pers, tanpa memberi detil lebih lanjut.
Sumber anonim yang dekat dengan negosiasi itu menyebutkan bahwa kesepakatan tersebut mencakup izin tinggal sementara selama tiga tahun, kecuali untuk keluarga dengan anak-anak, serta anak di bawah umur tanpa dampingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut juru bicara Badan Imigrasi, semua pencari suaka di Swedia bakal menjadi warga negara resmi, kecuali untuk kasus tertentu.
Kamis kemarin, Badan Migrasi menyebut mereka membutuhkan dana lebih sebesar 70 miliar krona (setara dengan Rp113 triliun) untuk dua tahun ke depan.
Mereka juga memperkirakan angka pencari suaka tahun ini bakal mencapai 140 ribu hingga 190 ribu orang.
Menteri Keuangan Swedia, Magdalena Andersson, mengatakan perlu meningkatkan pinjaman dana untuk mengatasi situasi itu, namun akan butuh waktu lebih lama untuk mengembalikan keseimbangan keuangan publik.
(ama)