Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat akan memberikan bantuan senilai US$2,75 juta atau setara Rp37,6 miliar untuk upaya pemadaman kebakaran hutan di Indonesia yang sudah menyebabkan kabut asap di langit Asia.
Melalui siaran pers yang diterima CNN Indonesia, Senin (26/10), Kedutaan Besar AS di Indonesia menjabarkan bahwa paket bantuan dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) ini akan digunakan untuk tiga pos utama.
Ranah pertama adalah untuk membantu populasi yang sudah terkena dampak dari kabut asap dengan mengembangkan kemampuan pusat-pusat kesehatan pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membantu pemerintah Indonesia untuk memperkuat kemampuan pusat-pusat kesehatan untuk merespons penyakit pernapasan akibat asap dan membantu upaya Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya asap di negara itu," demikian kutipan pernyataan Kedubes AS.
Biaya untuk pos pertama ini akan disalurkan oleh Bantuan Bencana Luar Negeri USAID melalui Palang Merah AS untuk kemudian diserahkan kepada Palang Merah Indonesia.
Pada pos kedua, AS akan membantu perangkat dan peralatan keamanan bagi kru pemadam kebakaran yang dikerahkan di lokasi paling rentan, terutama Kalimantan Tengah.
Selain itu, AS juga akan mengirimkan penasihat teknis dari Lembaga Hutan AS yang akan tiba di Indonesia pada pekan ini untuk membantu mengatasi kebakaran.
Tim ini akan membawa pakaian pelindung tambahan bagi pasukan pemadam, membantu koordinasi operasional, penginderaan jarak jauh, dan penangkapan citra satelit.
"Bantuan ini merupakan upaya lebih lanjut AS untuk membantu Indonesia dalam upaya menghentikan kebakaran hutan dan untuk memitigasi dampaknya terhadap kesehatan manusia, juga untuk mendukung pemerintah Indonesia mencegah kebakaran hutan di masa depan," ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O. Blake.
Presiden Joko Widodo kini sedang berada di Amerika Serikat dan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih pada Senin (26/10) pagi waktu setempat. Menurut Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, perubahan iklim memang akan menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan tersebut. Selain itu, kedua presiden juga akan membahas
toleransi beragama, kerja sama ekonomi, dan pasar digital.
Sebelumnya, Retno menjabarkan bahwa kegiatan Jokowi di Amerika Serikat akan terbagi menjadi dua segmen, yaitu di East Coast pada 25-27 Oktober dan West Coast pada 27-29 Oktober. (stu/stu)