Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga warga Palestina ditembak mati setelah menyerang tentara Israel dengan pisau di Tepi Barat pada Selasa (27/10).
Militer Israel mengatakan bahwa tentara Israel mendekati dua warga Palestina yang mereka lihat berlaku aneh dan mencurigakan di dekat permukiman Yahudi. Ketika tersangka menikam dan melukai salah satu tentara, mereka ditembak di tempat.
Seorang juru bicara militer mengatakan mereka tewas. Keluarga tersangka mengarakan mereka berusia 17 dan 22 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jam kemudian, militer mengatakan mereka menembak seorang warga Palestina lain yang mencoba menikam tentara di Hebron.
Sejak 1 Oktober, setidaknya 59 warga Palestina tewas, 32 disebut Israel merupakan penyerang bersenjata, yang dibunuh di lokasi penyerangan dan selama protes di tepi Barat dan Gaza. Banyak dari para penyerang masih remaja.
Banyak warga Palestina mengatakan polisi dan tentara Israel mengerahkan kekuatan berlebih, sedang militer Israel membela diri dengan mengatakan bahwa kekuatan mematikan diperbolehkan untuk melawan ancaman mematikan.
Jumlah warga Israel yang terbunuh dalam serangan warga Palestina bertambah menjadi 11 orang, setelah kematian warga Amerika-Israel Richard Lakin, 76, yang terluka pada 13 Oktober ketika dua warga Palestina menikamnya di sebuah bus di Yerusalem. Serangan ini juga menewaskan dua penumpang bus lainnya.
Gelombang kekerasan yang saat ini terjadi di wilayah Yerusalem adalah yang terburuk sejak perang Gaza pada 2014 silam.
(stu)