Kabul, CNN Indonesia -- Sejumlah pemberontak Taliban dilaporkan telah menyerbu salah satu distrik di utara Afghanistan yang terkena dampak gempa bumi dahsyat pada Senin (26/10). Hal ini membuat upaya penyelamatan korban menjadi terhambat.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (28/10), para petugas keamanan telah mengetatkan penjagaan di sekitar kota Darqand, Takhar, yang berdekatan dengan perbatasan Tajikistan.
Abdul Khalil Asir, juru bicara Kepolisan Takhar, mengatakan kalau telah menurunkan pasukan keamanan untuk mengantisipasi kedatangan pemberontak Taliban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penyerangan pemberontak, namun juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kalau 12 anggota kepolisan telah tewas dalam kontak senjata.
Dua anggota Taliban tewas dan tiga lainnya juga terluka.
Serangan ini cukup mengagetkan banyak penduduk yang masih trauma dengan gempa bumi. Padahal pada Selasa (27/10), Taliban masih membukakan pintu untuk proses penyelamatan korban jiwa.
Saat ini ribuan penduduk masih kehilangan tempat tinggal dan harus menghadapi cuaca dingin. Bantuan berupa tenda dan penghangat masih terus dibutuhkan, meski tim penyelamat masih terus mencari bentuk bantuan yang terbaik.
Selain kontak senjata, tanah longsor juga mengancam proses penyelamatan. Hal ini kembali memutus jaringan komunikasi yang semakin menyulitkan tim penyelamat.
Dua jalan utama yang menyambungkan kota Taloqan, Kunduz, Jalalabad dan Kabul, dari utara ke selatan, dilaporkan terputus. Tim penyelamat juga sedang berusaha membersihkan sisa longsoran agar jalan kembali dapat digunakan.
(ard)