Diplomat China Tuduh Barat Bersalah atas Krisis Pengungsi

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 14:00 WIB
Seorang diplomat China mengatakan bahwa Barat menggunakan gelombang revolusi di Arab dengan mendorong agenda mereka sendiri yang berujung pada kekacauan.
Seorang diplomat China mengatakan bahwa Barat menggunakan gelombang revolusi di Arab dengan mendorong agenda mereka sendiri yang berujung pada kekacauan. (Reuters/Marko Djurica)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang mantan diplomat senior China mengatakan bahwa negara-negara Barat yang harus disalahkan atas krisis pengungsi yang kini terjadi di Eropa, karena ikut campur dalam urusan negara-negara Timur Tengah lalu mendorong nilai-nilai mereka sendiri seperti demokrasi tapi hanya berujung kekacauan.

Uni Eropa saat ini sedang berjuang menghadapi gelombang imigran yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah, Asia dan Afrika. Ekonomi terbesar Eropa, Jerman, diprediksi akan menerima 800 ribu hingga satu  juga pengungsi tahun ini saja.

China sendiri berulang kali mendesak solusi politik lewat perundingan untuk mengakhiri konflik di Suriah, dan memperingatkan bahwa intervensi senjata hanya akan memperburuk keadaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menulis di edisi terbaru majalah Partai Komunis Qiushi, Wu Sike, mantan utusan husus China untuk Timur Tengah, mengatakan bahwa revolusi yang mengguncang dunia Arab sejak akhir 2010 telah "digunakan" negara-negara Barat untuk mendorong agenda mereka sendiri.

“Mengopi secara mekanis 'revolusi warna’ dari Barat untuk pembangunan dan sistem politik, tidak hanya tidak akan mengarah pada demokrasi dan perbaikan kehidupan yang diharapkan rakyat, tetapi akan menyebabkan lingkaran setan kekerasan dan pertumpahan darah," tulis Wu, yang kini menjadi penasehat kementerian luar negeri China.

Istilah "revolusi warna" mengacu pada pemberontakan yang dialami oleh negara-negara bekas Soviet, seperti Ukraina, untuk menggulingkan rezim yang berkuasa dalam waktu lama.

Menurut Wu, Eropa sedang membayar harga untuk dukungannya terhadap gerakan di Timur Tengah.

"Kebijakan ikut campur dari Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara Barat lainnya dan percobaaan mereka untuk mendorong nilai-nilai mereka sendiri untuk mengubah Timur Tengah telah membeli gejolak jangka panjang dan telah menjadi pendorong penting gelombang pengungsi ini,” kata dia.

China tak bermain banyak dalam diplomasi di Timur Tengah meskipun bergantung pada daerah itu untuk minyak. Meski begitu, China telah berusaha memainkan peran yang lebih aktif, termasuk menunjuk utusan khusus sendiri bagi Timur Tengah. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER