Jakarta, CNN Indonesia -- Austalia akan menerima lebih banyak imigran dari kamp pengungsian di sekitar perbatasan Irak dan Suriah, dan “terbuka” untuk memberi bantuan keuangan lebih lanjut,
"Adalah penting bahwa ada respon kemanusiaan, tetapi respon keamanan yang kuat juga penting," kata Abbott di Canberra pada Minggu (6/9).
Keputusan ini datang ketika pemerintah Australia berada dalam tenggat waktu seminggu untuk memutuskan apakah akan ikut serta dalam serangan udara di Suriah untuk menggempur ISIS. Sejak tahun lalu, Australia bergabung dengan koalisi serangan udara pimpinan AS di Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abbott juga mengatakan Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton akan melakukan perjalanan ke Jenewa untuk bertemu dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi dan menanyakan bantuan lebih lanjut apa yang bisa Australia berikan.
"Kami akan mengambil lebih banyak orang dari kawasan yang bermasalah ini," kata Abbott. "Kami terbuka untuk memberikan bantuan keuangan lebih ke UNHCR."
Pengumuman Australia datang saat krisis pengungsi di Eropa meningkat, banyak politisi Australia yang menyerukan bantuan segera bagi 20 ribu pengungsi Suriah.
Namun Abbott menolak menjawab apakah Australia akan menerima pula imigran dari wilayah lain.
Dia berargumen bahwa berdasar basis per kapita, Australia terus menerima lebih banyak pengungsi melalui UNHCR dari bangsa lain.
Sikap keras Australia kepada pencari suaka, yang mencakup kebijakan mengembalikan kapal pengungsi ke perairan negara lain, dan pengelolaan pusat detensi pengungsi, menurut Abbott telah menghentikan penyelundupan manusia ke Australia.
Kebijakan imigrasi Australia pada Kamis dikritik keras dalam editorial harian New York Times.
Surat kabar itu menjelaskan strategi mengembalikan perahu yang dilakukan Australia sebagai tindakan "tidak manusiawi, dengan legalitas yang meragukan dan bertentangan dengan tradisi negara itu yang menyambut orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan dan perang."
Pada 30 Juni, sekitar sepertiga dari 13.750 orang diizinkan untuk menetap di Australia berasal dari Suriah dan Irak. Pemerintah memiliki rencana untuk secara bertahap meningkatkan total pengungsi tahunan menjadi 18.750 pada 2018-2019.
(stu)