Jakarta, CNN Indonesia -- China mesti terus menerapkan kebijakan satu anak hingga aturan baru yang mengizinkan pasangan memiliki dua anak diberlakukan, menurut Komisi Kesehatan dan Perencanaan Keluarga Nasional China.
Pekan lalu, Partai Komunis mengatakan bahwa Beijing akan melonggarkan kebijakan satu anak yang telah berlaku tiga dekade lamanya. Rencana itu harus disetujui oleh parlemen selama sidang tahunan pada Maret 2016.
Dilansir dari Reuters pada Senin (2/11), sejumlah orang tua yang diwawancarai tidak begitu antusias menyambut kemungkinan memiliki anak kedua usai diumumkannya kebijakan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, raksasa situs dagang elektronik Alibaba Group Holding Ltd yang paling populer di China mengatakan pencarian buku-buku tentang konsepsi dan kehamilan melonjak 100 kali satu hari setelah pengumuman itu, dan terus merangkak.
Pernyataan oleh badan perencana keluarga China itu bertolak belakang dengan apa yang disampaikan pejabatnya di provinsi selatan Hunan. Katanya pekan lalu, pasangan yang tengah mengandung anak kedua tidak akan dihukum, seperti diterbitkan oleh harian Hunan Daily.
"Sambil berjalan (menuju ratifikasi), seluruh daerah dan departemen harus serius mengimplementasi hukum perencanaan keluarga dan kependudukan yang sekarang berlaku, menjaga ketertiban, dan tidak bertindak atas kehendak sendiri," ujar pejabat yang tidak menyebutkan namanya.
Menurut komisi tersebut, sekitar 90 juta keluarga mungkin memenuhi syarat untuk kebijakan dua anak yang akan membantu meningkatkan populasi China ke angka 1,45 miliar di 2030. Negara berpenduduk terbanyak di dunia itu berpopulasi 1,37 miliar orang per akhir tahun lalu.
Selama puluhan tahun, China menerapkan aturan satu anak dengan super ketat. Hal itu memicu aborsi paksa dan pembunuhan anak di seluruh negeri.
Beijing sempat melonggarkan kebijakan ini di akhir tahun 2013 silam. Pasangan yang salah satunya adalah anak tunggal diperbolehkan memiliki anak kedua. Namun kantor berita nasional Xinhua melaporkan per Juni 2013, hanya 1,5 juta dari 11 juta pasangan yang memenuhi syarat yang mengajukan izin memperbanyak anggota keluarga mereka.
Dalam sebuah laporan di salah satu situsnya, Sabtu lalu, Alibaba menyorot data bahwa masyarakat di kota kecil dengan pendapatan relatif besar lah yang paling tertarik dengan buku-buku tentang kehamilan, sementara ketertarikan terendah datang dari kota-kota "maju" seperti Beijing dan Shanghai. Mereka tidak menyebut berapa banyak keseluruhan pencarian yang ada di situsnya.