Lahore, CNN Indonesia -- Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya diyakini terperangkap reruntuhan saat sebuah pabrik empat lantai di Lahore, Pakistan, ambruk pada Rabu (4/11).
Tim penyelamat berjuang menggali reruntuhan menggunakan tangan dan alat berat. Sebanyak 75 orang dilaporkan terluka, seperti disampaikan oleh pejabat pemerintah lokal yang berada di lokasi, Mohammad Usman.
Bangunan empat lantai itu ambruk dengan tidak ada satu pun rangka yang masih berdiri. Ratusan pekerja harus menggali ekstra hati-hati karena masih banyak buruh yang terkubur dan masih hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang menerima telepon dari tiga atau empat orang dari dalam reruntuhan, jadi kami tidak boleh ceroboh menggalinya," kata Usman, dikutip Reuters.
Militer mengerahkan helikopternya untuk mengangkut tim penyelamat ke lokasi. Belum disebutkan apa penyebab robohnya pabrik yang memproduksi tas belanja tersebut.
"Putra saya adalah buruh harian di tempat itu. Kami tidak bisa menemukannya di antara korban tewas atau terluka. Kami berharap dia bisa dikeluarkan dari reruntuhan dengan selamat," kata Mohammad Ramzan, yang putranya Amin, 24, masih hilang.
Sektor konstruksi Pakistan memang dikenal buruk dan beberapa pengembang kerap melakukan pelanggaran peraturan pembangunan.
Tahun lalu, sebuah masjid roboh di Lahore, menewaskan 24 orang. Pada banjir bandang tahun 2014, lebih dari 200 orang tewas saat bangunan mereka hancur diterjang air.
Pada September 2012 sebuah pabrik garmen terbakar hebat di kota Karachi, menewaskan 289 orang. Di hari yang sama kebakaran terjadi di pabrik sepatu Lahore, 25 orang meninggal dunia.
(den)