Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 37 warga lanjut usia etnis Asiria dibebaskan oleh ISIS setelah sembilan tahun ditawan. Puluhan warga Asiria hingga kini masih dalam tawanan ISIS.
Diberitakan
CNN, menurut lembaga Assyrian Human Rights Network di laman Facebook mereka, para tawanan ini telah dibebaskan pada Sabtu (7/11). Ke-37 warga Kristen Asiria ini berada dalam kondisi sehat.
Lembaga ini mengatakan, para tawanan dibebaskan dengan bus ke Tal Tamer, kota tempat mereka diculik oleh ISIS Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS diketahui menculik 215 warga sipil saat mereka menyerbu puluhan desa dan kota warga Asiria. Ribuan orang mengungsi, termasuk 600 di antaranya yang berlindung di Katedral St. Mary di al-Hasakah, Suriah.
Total saat ini ada 88 tawanan Asiria yang telah dibebaskan. Lembaga Assyrian Human Rights Network mengatakan bahwa negosiasi masih terus berlangsung untuk pembebasan tawanan lainnya.
Warga Asiria merupakan kelompok bersejarah yang telah menetap selama 4.000 tahun di wilayah Suriah dan Irak. Masyarakat Asiria disebut sebagai salah satu pembentuk kebudayaan di Mesopotamia, tempat lahirnya kesusastraan dan tulisan.
Agama mereka awalnya adalah Ashurisme, namun sejak abad ke-tiga kebanyakan mereka memeluk Kristen.
Seperti kelompok minoritas lainnya, Asiria sangat menderita akibat perang sipil Suriah yang telah merenggut nyawa 250 ribu orang dan membuat 7,6 juta warga mengungsi.
ISIS dianggap salah satu penyebab utama banyaknya pengungsi. Kelompok yang mendeklarasikan diri sebagai Negara Islam ini kerap mengincar kelompok agama minoritas dan bahkan umat Muslim yang dinilai membangkang.
(den)