Baghdad, CNN Indonesia -- Pria yang disebut sebagai salah satu faktor pemicu invasi Amerika Serikat ke Irak meninggal dunia akibat serangan jantung.
Ahmed Chalabi, 71, ditemukan meninggal dunia di rumah di Baghdad pada Selasa (3/11), seperti disampaikan oleh pejabat militer Irak yang dikutip
CNN.Chalabi adalah sosok kontroversial yang disebut memicu invasi AS ke Irak yang berhasil menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003 silam. Saat itu, Chalabi yang tinggal di pengasingan memberikan laporan rahasia pada intelijen AS, menyatakan bahwa Saddam Hussein memiliki program senjata pemusnah massal atau WMD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat informasi dari musuh Saddam ini, Presiden George W Bush memutuskan untuk menyerang Irak. Belakangan diketahui bahwa info dari Chalabi tidak akurat. Penyelidik usai perang menyebutkan bahwa Saddam telah mengakhiri program WMD bertahun-tahun sebelum invasi AS dilakukan.
Chalabi membantah telah memberikan informasi palsu pada AS. Sebelum meninggal, dia menjabat sebagai ketua dewan keuangan parlemen Irak. "Saya meresponnya dengan mengatakan bahwa lebih penting melihat masa depan ketimbang masa lalu," kata dia membela diri dalam kunjungan ke Washington pada 2005 lalu.
Invasi AS ke Irak membuat Saddam terguling. Saddam dieksekusi mati dengan cara digantung pada hari Idul Adha tahun 2006.
Perdana Menteri Inggris Tony Blair bulan lalu
meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam koalisi AS menginvasi Irak. Dia menyesali invasi tersebut setelah mengetahui info intelijen yang diperoleh AS ternyata salah.
Selain itu menurut Blair, invasi Irak telah membuka keran bencana yang lebih besar, salah satunya dengan munculnya kelompok perlawanan bersenjata yang menjadi cikal bakal ISIS.
Musuh bebuyutan SaddamChalabi, seorang penganut Syiah, adalah musuh bebuyutan Saddam yang selama bertahun-tahun melakukan lobi dan perencanaan dari pengasingannya untuk menggulingkan pemimpin Irak itu. Dia membentuk Kongres Nasional Irak, organisasi kelompok oposisi Irak pada 1992.
Setahun setelah invasi AS ke Irak, Chalabi menjadi sangat dekat dengan Bush. Dia bahkan duduk di samping istri Bush, Laura, dalam pembacaan pidato kenegaraan.
Namun reputasinya di Washington anjlok setelah kebohongan WMD terbongkar. Lalu pada 2004, badan intelijen AS menuduh Chalabi telah membocorkan kemampuan pemecahan kode Amerika kepada Iran. Chalabi membantah tuduhan ini.
Di Irak, karier politik Chalabi memuncak. Dia menempati beberapa posisi penting, mulai dari wakil perdana menteri hingga menteri perminyakan. Tahun lalu, dia disebut-sebut kandidat yang cocok untuk menggantikan Perdana Menteri Nuri al-Maliki.
Kejahatan keuanganLahir di Baghdad pada 30 Oktober 1944, Chalabi adalah putra dari salah satu orang terkaya di Irak. Ayahnya, Abdul Hadi Chalabi, adalah presiden Senat Irak sebelum keluarga mereka mengasingkan diri menyusul kudeta militer tahun 1958.
Chalabi mengajar matematika di American University of Beirut di Libanon sebelum meniti karier di dunia perbankan.
Dia membuka Bank Petra di Yordania tahun 1977. Namun bank itu bangkrut tahun 1990. Chalabi kabur ke London dan divonis 22 tahun penjara dan kerja paksa dalam pengadilan
in absentia di Yordania atas kejahatan keuangan dan penipuan.
Chalabi menuduh Yordania berusaha merusak namanya karena sebelumnya telah membongkar perdagangan senjata negara itu dengan Saddam.
(den)