Jakarta, CNN Indonesia -- Keadaan Paris, Perancis, pagi ini (14/11), berbeda dengan hari-hari biasanya. Bagaimana tidak, semalam, seratusan orang tewas akibat serangkaian aksi teror yang terjadi di enam titik dalam waktu bersamaan.
Beberapa orang terlihat beraktivitas seperti biasa di jalanan. Namun, jumlahnya jauh lebih sedikit dari biasanya.
"Biasanya di waktu seperti ini banyak mobil berlalu-lalang, banyak anak-anak di jalanan," kata jurnalis Geraldine Schwarz kepada CNN. "Pagi ini saya keluar rumah dan semua tempat tampak sepi."
Kata "kengerian," "pembantaian," dan "perang" tampak menghiasi surat kabar nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Le Perisien, misalnya, menyatakan "Kali Ini, Kita Perang." Sementara Le Figaro mengangkat tema yang hampir serupa dengan kata-kata yang berbeda: "Peperangan di Pusat Paris."
SIMAK FOKUS: Paris Diserbu"Pembunuhan besar-besaran di Paris," bunyi halaman depan surat kabar Liberation. "Barbarisme telah melampaui batas sejarah."
Hingga kini, masih belum diketahui siapa yang mendalangi serangan tersebut. Delapan orang pelaku, kata Kejaksaan Paris, telah tewas pasca peristiwa pembantaian itu. Tujuh di antaranya tewas karena meledakan bom bunuh diri.
Ledakan di stadion yang sedang menyelenggarakan pertandingan internasional dan rentetan tembakan di tempat-tempat umum terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Ketakutan mendadak kembali ke jalanan Perancis.
Serangan kali ini jauh lebih besar ketimbang serangan terhadap kantor redaksi Charlie Hebdo, Januari lalu. Otoritas telah mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah, menutup tempat-tempat umum, dan mengerahkan kekuatan militer.
(sur)