Jakarta, CNN Indonesia -- Christie Gaol (27), salah satu warga negara Indonesia yang sedang berada di Paris, Perancis, menceritakan pengamanan kepolisian setempat sebelum terjadinya serangan teroris, cukup ketat. Hal itu pun membuatnya merasa aman –hingga serangan brutal menimpa Kota Cahaya itu.
"Kantor saya berada di area segitiga emas Paris dan sering di-
sweeping serta dijaga polisi menjelang COP 21 (
Conference of the Parties on Climate Change) dua minggu lagi. Di stasiun Metro, pengamanan polisi juga cukup ketat. Enggak tahu kenapa (teroris) bisa lolos begini," kata Christie kepada CNN Indonesia, Minggu (15/11).
Meski Paris mencekam pascaserangan teroris, Christie akan tetap tinggal di sana sesuai rencana semula. Ia saat ini berada di Paris untuk keperluan kerja sampai empat bulan ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau keadaan kembali aman, saya akan tetap tinggal di Paris. Sepertinya sekarang situasi sudah stabil, tetapi saya tetap waspada. Sementara waktu ini, saya menghindari tempat-tempat ramai," kata Christie.
Berdasarkan pantauan Christie, saat ini orang-orang masih terlihat keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Namun keadaan memang tak seramai biasanya.
"Kemarin juga saya keluar rumah untuk membeli persediaan makanan karena takut nanti enggak bisa keluar rumah," kata Christie. Ini karena kemarin beberapa ruas jalan dan rute stasiun Metro ditutup sementara.
Saat penembakan Jumat malam kemarin, Christie berada di tempat tinggalnya yang berlokasi di Pereire, sekitar 30 menit dari lokasi kejadian. Malam itu, kata Christie, tidak ada yang aneh, sama seperti malam-malam sebelumnya.
"Sekitar pukul 10 malam, terdengar sirene mobil ambulans dan polisi yang terus-menerus lewat hingga satu jam lamanya. Barulah kemudian saya tahu telah terjadi penembakan dari kawan-kawan sesama WNI," kata Christie.
Sampai saat ini, kata Christie, belum ada pemberitahuan libur dari kantornya. Namun kantornya memperbolehkan pegawai tidak masuk karena situasi sedang berduka.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia mengimbau WNI untuk tetap waspada setelah terjadinya serangan teroris di Paris. WNI diminta untuk tidak berpergian bila memang tak terlalu perlu, serta diminta terus mengabarkan kondisinya kepada orang terdekat.
"Suasana Paris sampai hari ini masih berduka. Sejumlah tempat umum masih ditutup dan jalan-jalan besar pun masih sepi," kata pejabat protokol dan konsuler KBRI di Paris, Yosep Tutu.
Yosep mengatakan tidak ada WNI yang tewas atau terluka dalam serangan. KBRI tidak mendapatkan laporan dari otoritas Perancis bahwa ada WNI yang menjadi korban.
"Banyak yang menanyakan kepada kami bagaimana kabar kerabat mereka di Paris. Kami nyatakan semua WNI aman. Di sini juga ada sejumlah wisatawan Indonesia, tetapi mayoritas dari mereka pulang sesuai jadwal kepulangan mereka," kata Yosep.
Sebanyak 153 orang tewas dalam aksi penyerangan di tiga lokasi di Paris. Dalam tragedi itu, delapan pelaku penyerangan tewas, dan sisanya terus diburu Interpol. ISIS mengklaim sebagai otak penyerangan brutal tersebut.
(agk)