Paris, CNN Indonesia -- Polisi Perancis menangkap 23 tersangka serangan Paris dan menyita sejumlah persenjataan, termasuk peluncur granat dalam penggerebakan di 168 lokasi di wilayah negara itu.
Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve mengatakan 104 orang dikenai tahanan rumah setelah polisi melancarkan operasi semalam.
“Semua orang harus tahu bahwa ini hanya awal, operasi ini akan terus berlangsung,” kata Cazeneuve kepada wartawan di Paris, Senin (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelidikan insiden paling berdarah di Paris sejak Perang Dunia II ini bergerak ke Belgia setelah polisi menemukan dua kendaraan yang digunakan militan penyerang disewa dari wilayah Brussels.
Pada Minggu, para pejabat Belgia mengatakan telah menangkap tujuh orang di Brussels, sementara satu orang masih diburu.
Sementara itu, satu sumber kantor berita Reuters mengatakan seorang warga Belgia diduga mendalangi serangan berdarah di Paris yang menewaskan 129 orang.
“Dia diduga menjadi otak di balik sejumlah rencana serangan di Eropa,” kata sumber itu kepada Reuters, merujuk pada tersangka bernama Abdelhamid Abaaoud.
Sementara itu, Perdana Menteri Manuel Valls memperingatkan bahwa Perancis kemungkinan akan menjadi sasaran kekerasan baru, tetapi menegaskan ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris itu, tidak akan pernah menang.
Valls mengatakan bahwa sejak pertengahan tahun ini, dinas intelijen Perancis berhasil mencegah lima serangan.
“Kami tahu lebih banyak serangan yang sedang dipersiapkan, tidak hanya di Perancis tetapi di negara Eropa lain,” kata Valls kepada radio RTL.
“Kita akan hidup di bawah ancaman teroris ini untuk waktu yang lama.”
(reuters/yns)