Sekitar 6 Ribu Militan ISIS Ada di Bawah Radar Interpol

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 19 Nov 2015 11:58 WIB
Sekitar 5.800 dari 25 ribu militan asing ISIS asal 50 negara sudah teridentifikasi dan kini berada di bawah radar Interpol.
Ilus
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 5.800 militan asing ISIS dari 50 negara sudah teridentifikasi dan kini berada di bawah radar Interpol.

"Organisasi itu sekarang menampung sekitar 5.800 militan asing dari 50 negara," ujar Kepala Interpol, Juergen Stock, seperti dikutip Channel NewsAsia, Kamis (19/11).

Namun, Stock mengatakan bahwa masih ada sekitar 25 ribu militan asing lain yang sudah berada di Irak dan Suriah belum dapat teridentifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut perkiraan jumlah militan asing mencapai lebih dari 25 ribu. Masih ada selisih cukup signifikan antara jumlah militan asing yang berhasil kami identifikasi dan mereka yang diperkirakan sudah diba di zona konflik," kata Stock.

Guna melacak identitas militan asing lainnya, Stock meminta berbagai negara untuk berbagi lebih banyak informasi dengan Interpol.

"Informasi adalah darah kehidupan bagi pekerjaan polisi. Informasi ini harus dibagi dengan Interpol," kata Stock.

Hal ini disampaikan oleh Stock dalam konferensi anti-terorisme di Seville, Spanyol, Rabu (18/11), beberapa hari setelah rangkaian teror yang menewaskan setidaknya 120 orang mengguncang Paris pada Jumat (13/11).

"Kelompok yang menyebut dirinya Negara Islam (ISIS) itu telah mengirimkan sinyal jelas bahwa mereka meluaskan perjuangannya ke wilayah kita. Kita harus mengirimkan pesan yang tak kalah kuatnya bahwa kita bersatu dalam upaya melindungi penduduk dan melawan ancaman itu," ucap Stock.

Sementara itu, data Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2015 menunjukkan bahwa jumlah militan asing ISIS terus bertambah. Kini, sekitar 25 ribu militan asing dari 100 negara bertempur di medan perang Irak dan Suriah.

Para militan asing tersebut kebanyakan berasal dari Tunisia, Maroko, Perancis, dan Rusia. Namun, laporan tersebut juga menunjukkan adanya militan dari Maladewa, Finlandia, Trinidad dan Tobago, beberapa negara Sub-Sahara Afrika, bahkan dari Indonesia. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER