Jakarta, CNN Indonesia -- Taiwan dan China saling bertukar tahanan mata-mata, menyusul pertemuan dua pemimpin negara pada 7 November di Singapura.
Kantor Kepresidenan Taiwan pada Senin (30/11) mengatakan bahwa China membebaskan Kolonel Zhu Gongxun dan Kolonel Xu Changguo yang merupakan anggota intelijen militer Taiwan setelah ditahan selama 9 tahun.
Sedang Taiwan memajukan pembebasan bersyarat atas Li Zhihao, mata-mata China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua mata-mata Taiwan divonis hukuman penjara seumur hidup pada 2006 atas aktivitas spionase mereka.
“Ini berdasarkan itikad baik bersama yang dihasilkan pertemuan Ma-Xi,” kata juru bicara kepresidenan Charles Chen dalam sebuah pernyataan.
“Presiden Ma (Ying-jeou) mengharapkan pertukaran saling menguntungkan lintas selat bisa diteruskan dan bisa (melakukan) pencapaian konkret lebih banyak di masa depan,” ujar Chen.
Ma dan Presiden China Xi Jinping melakukan pertemuan bersejarah setelah lebih dari 60 tahun. Pertemuan ini berlangsung di tengah sentimen anti-China yang terus meningkat menjelang pemilu Taiwan.
Partai nasionalis Ma, Kuomintan (KMT), mundur ke Taiwan setelah kalah dalam perang sipil China pada 1949. Partai Komunis menang dan hingga kini menguasai China. China pernah mengancam akan menggunakan kekuatan jika Taiwan benar-benar bergerak untuk mendeklarasikan kemerdekaan.
(stu)