Peziarah Menyerbu Masuk, Irak Salahkan Iran

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2015 07:03 WIB
Ratusan ribu peziarah Muslim Syiah menyerbu masuk Irak dari Iran, dan Irak menuduh negara tetangganya sengaja agar para peziarah bisa masuk secara ilegal.
Muslim Syiah berjalan kaki menuju Karbala, Irak, sebagai bagian dalam ritual Arbain. (Reuters/Ahmed Saad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negeri Irak menyalahkan pemerintah Iran karena menyebabkan puluhan ribu peziarah Muslim Syiah menyerbu perbatasan dan memasuki negara itu tanpa visa.

Kementerian Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (30/11) bahwa para peziarah, yang bepergian dengan berjalan kaki menuju kota suci bagi umat Syiah, Karbala, membuat pasukan keamanan kewalahan pada Minggu, merobohkan pagar dan melukai penjaga perbatasan. Mengunjungi Karbala adalah salah satu ritual tahunan dalam Arbain.

Irak menuduh Iran sengaja membuat jumlah peziarah membludak untuk menekan pasukan keamanan agar mereka bisa masuk secara ilegal. Irak mengatakan penjaga perbatasan telah menahan diri menggunakan hak mereka untuk memakai kekerasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menganggap sisi Iran bertanggung jawab karena mereka tidak memenuhi tugas dan kewajiban mereka,” untuk mencegah orang-orang tanpa visa mendekati persimpangan, kata kementerian itu.

Cekcok antarnegara tetangga ini terbilang sangat jarang terjadi. Pemerintah Irak yang dikuasai oleh Syiah sangat didukung oleh Iran. Iran juga menyediakan pelatihan, senjata dan uang bagi milisi Syiah Irak. Milisi ini hingga kini merupakan salah satu benteng pertahanan Irak melawan gempuran ISIS.

Banyak politisi Syiah terkemuka di Irak termasuk mantan Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang mengembangkan hubungan dekat dengan Iran saat tinggal di pengasingan di Iran selama pemerintahan Saddam Hussein. Pemerintahan Hussein saat itu merupakan minoritas Sunni dan secara brutal menekan Syiah sebelum ia digulingkan oleh invasi Amerika Serikat pada 2003.

Sebuah video yang di-posting secara daring pada Senin menunjukkan ratusan peziarah berpakaian hitam dari kepala sampai kaki memaksa membuka gerbang besar dan berjalan melalui pos pemeriksaan. Tampak beberapa pasukan keamanan.

Rekaman itu tidak bisa diverifikasi langsung.

Seorang pejabat setempat mengatakan jumlah jamaah yang memasuki Irak secara ilegal di perbatasan Zurbatiya telah melebihi setengah juta orang.

Gubernur Kut Malik Khalaf menyebut insiden ini sebagai "pelanggaran kedaulatan Irak.”

Ratusan peziarah Iran setiap hari membeli US$30 visa masuk untuk mengunjungi Irak selatan, yang menjadi lokasi situs Syiah yang paling dihormati.

Para peziarah pekan ini ambil bagian dalam Arbain, akhir masa berkabung selama 40 hari setelah peringatan kematian dalam pertempuran cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, pada 680.

Sementara itu, konflik sektarian mencengkeram Irak, antara minoritas Sunni dan Syiah yang sekarang dominan, dan ini diperparah dengan hadirnya kelompok teror ISIS. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER