Abaikan Peringatan Rusia, NATO Ajak Montenegro Jadi Anggota

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 18:58 WIB
NATO mengundang Montenegro bergabung dalam sekutu militer mereka, mengacuhkan peringatan Rusia bahwa ekspansi dari blokade AS ini merupakan provokasi.
Jens Stoltenberg mengatakan bahwa undangan NATO kepada Montenegro ini tak ada kaitannya dengan Rusia. (Reuters/Eric Vidal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jajaran menteri luar negeri dari negara anggota NATO mengundang Montenegro untuk bergabung dalam sekutu militer mereka pada Rabu (2/12), mengacuhkan peringatan Rusia bahwa ekspansi lebih luas dari blokade Amerika Serikat ini dapat menjadi provokasi.

Menteri Luar Negeri Montenegro, Igor Luksic, pun memasuki ruang pertemuan di markas NATO disambut riuh tepuk tangan setelah ketua aliansi tersebut, Jens Stoltenberg, berkata, "Ini merupakan awal dari kerja sama yang indah."

Stoltenberg pun mengatakan bahwa undangan kepada Montenegro ini tak ada kaitannya dengan Rusia. Namun sebelumnya, diplomat NATO mengatakan bahwa keputusan ini merupakan pesan kepada Moskow bahwa mereka tidak memiliki hak veto atas ekspansi ke timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Rusia menentang perluasan kerja sama NATO ke bekas wilayah komunis di timur dan tenggara Eropa. Ini merupakan bagian dari upaya mempertahankan pengaruh di timur-barat bekas satelit Soviet yang berada di tengah krisis Ukraina.

Pada September lalu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa ekspansi NATO merupakan, "Kesalahan, bahkan provokasi."

Lavrov bahkan mengatakan bahwa kebijakan buka pintu NATO "tak bertanggung jawab."

Tak hanya NATO, Rusia juga melontarkan nada negatif kepada Montenegro. Kantor berita RIA melaporkan, seorang senator Rusia mengatakan bahwa negaranya akan menghentukan proyek kerja sama dengan Montenegro jika bergabung dengan NATO.

Kepala bagian komite pertahanan dan keamanan dari Badan Federasi Rusia, Viktor Ozerov, menjabarkan bahwa proyek yang dipangkas dapat mencakup ranah militer.

Dalam perjanjian pendirian NATO, salah satu konsep yang disepakati adalah serangan terhadap salah satu anggota merupakan serangan terhadap seluruh sekutu. Perjanjian ini menjamin perlindungan bagi setiap anggota.

Undangan NATO ini disampaikan berselang 16 tahun setelah aliansi militer ini mengebom Montenegro dalam Perang Kosovo. Kini, Montenegro pun tak dapat langsung menjadi anggota. Dibutuhkan waktu setidaknya 18 bulan bagi sebuah negara untuk akhirnya menjadi anggota NATO.

Ketentuan ini mengindikasikan bahwa Montenegro sudah menjadi anggota secara formal saat pertemuan para pemimpin NATO di Warsawa pada Juli mendatang. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER