Jakarta, CNN Indonesia -- Buku manifesto Adolf Hitler akan diterbitkan kembali di Jerman, 70 tahun setelah pemimpin Nazi itu meninggal dunia. Buku berjudul "Mein Kampf" ini tidak akan terbit dengan wajah aslinya, namun penuh kritik dan pelurusan ideologi Hitler yang dinilai menyimpang.
Karya yang dianggap tabu di Jerman itu akan diterbitkan ulang oleh Institut Sejarah Kontemporer dan akan dijual mulai Januari tahun depan dengan harga 59 euro, sekitar Rp800 ribu. Kendati baru akan dicetak di Jerman, namun selama ini teks asli atau terjemahan Mein Kampf bisa dengan mudah dibaca di internet.
Institut ini mengatakan, buku tersebut akan berubah wajah, dilengkapi dengan pengungkapan "kebohongan, setengah kebenaran dan tirani yang nyata" dari Hitler yang berujung pada kematian jutaan orang pada Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diharapkan, buku ini tidak akan mempengaruhi pemikiran banyak orang soal Nazi, tapi meluruskan dan membantah setiap ideologi menyimpang dari Hitler. "Penerbitan ini bertujuan untuk mendekonstruksi propaganda Hitler untuk dampak jangka panjang dan untuk mengacaukan kekuatan simbolis dari buku ini yang masih ada," ujar institut tersebut.
Mein Kampf yang artinya "Perjuanganku" dalam edisi aslinya memiliki tebal 600 halaman dengan foto Hitler terpampang di sampulnya. Namun dengan kritik serta tanggapan, buku yang akan diterbitkan nanti di Jerman setebal 2.000 halaman, berjudul "Hitler, Mein Kampf" dengan tema "edisi kritis".
Buku ini adalah dokumentasi penting dari ideologi Hitler. Usai Perang Dunia, pasukan sekutu mengalihkan hak cipta buku ini ke negara bagian Bavaria di Jerman yang melarang penerbitan ulang. Setelah hak cipta kedaluwarsa, buku ini baru bisa diterbitkan lagi.
Aslinya buku ini terdiri dari dua jilid yang ditulis Hitler antara tahun 1924 hingga 1926 sebelum Nazi berkuasa. Jilid pertama ditulis Hitler di penjara saat upaya kudeta Nazi terendus. Jilid kedua digarap Hitler di tempat persembunyiannya, mengurai soal rencana Nazi.
Gaya penulisan Hitler dalam manifestonya dipenuhi bahasa yang berbelit-belit dan pemilihan kata yang mengagungkan namanya. Institut Sejarah Kontemporer menyebut buku ini tidak ada duanya.
"Hampir tidak ada buku yang dipenuhi dengan banyak mitos, yang membangkitkan perasaan geli dan cemas, yang memicu rasa penasaran dan spekulasi, secara bersamaan memunculkan aura misterius dan larangan," kata institut tersebut.
Institut Sejarah Kontemporer memiliki riwayat panjang memroses setiap tulisan Hitler. Sebelumnya lembaga ini telah menerbitkan buku berjudul "pidato, tulisan dan perintah Hitler, 1923-1933", "Buku Kedua Hitler" dan catatan harian pejabat Nazi Joseph Goebbels dan Alfred Rosenberg.
(den)