Singapura, CNN Indonesia -- Menteri Kehakiman Australia mengatakan negaranya dan Asia Tenggara harus menggandakan upaya berbagi informasi intelijen agar serangan terorisme seperti di Paris tidak terjadi di wilayah.
“Fakta bahwa situasi keamanan nasional di seluruh wilayah, termasuk Australia, turun dengan drastis berarti kita harus menggandakan upaya-upaya itu,” kata Michael Keenan, yang juga menjabat Menteri yang bertanggung jawab atas Kontra Terorisme, kepada Reuters dalam wawancara di Singapura, Rabu (9/12).
Diyakini ratusan simpatisan ISIS asal Indonesia dan beberapa dari Malaysia serta Singapura telah berangkat ke Suriah dan Irak untuk bertempur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malaysia mengatakan wilayah Asia Tenggara menghadapi risiko serangan terorisme jika para pejuang ISIS itu kembali ke negara masing-masing.
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Paris yang menewaskan 130 orang.
Keenan juga mengecam pernyataan bakal calon presiden partai Republik Donald Trump yang mengusulkan larangan Muslim memasuki Amerika Serikat setelah serangan oleh pasangan suami isteri Muslim di San Bernardino, California, minggu lalu.
“Itu adalah reaksi yang salah sama sekali,” kata Keenan. “Jika kita melihat Asia Tenggara, terlihat satu contoh yang baik bahwa kita tidak berperang dengan agama tertentu. Dan kami pun tidak mensasar warga Muslim Australia ataupun di tempat lain di dunia.”
Minggu depan, Australia akan memperingati satu tahun iniden penyanderaan di satu kafe di pusat kota Sydney oleh seorang pria bersenjata yang bersimpati dengan Islam radikal. Dua sandera dan pelaku tewas ketika polisi menyerbu gedung kafe tersebut.
(yns)