Trump Keruk Jutaan Dolar dari Bisnis di Negara Islam

CNN | CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2015 16:54 WIB
Donald Trump ternyata mendapat penghasilan jutaan dolar dari kesepakatan bisnis di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim termasuk Indonesia.
Raja pengembang property Donald Trump yang mengusulkan melarang Muslim ke AS memiliki bisnis di negara Islam. (Getty Images/Scott Olson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon presiden dari partai Republik Donald Trump bisa saja ingin melarang Muslim masuk AS, tetapi dia mendapat keuntungan jutaan dolar dari kesepakatan bisnis di negara-negara Islam.

Dari daftar finansial paling baru yang wajib diserahkan oleh seluruh kandidat capres, dan juga di lamannya, Donald Trump mendaftar berbagai bisnisnya di Uni Emirat Arab, Azerbaijan dan Turki. Dan dua usaha bisnis baru di Indonesia.

Trump memasukkan daftar pendapatannya pada Juli dan diperbaiki pada Agustus. Berikut daftar usaha di negara-negara berpenduduk mayorita Muslim yang dirincinya

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubai, Uni Emirat Arab

Trump Organization memiliki rencana membangun dua tempat peristirahatan gold di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dalam daftar finansialnya, Trump merinci usaha yang digambarkan sebagai “kesepakatan manajemen dengan DAMAC Crescent Properties” dan menyatakan bahwa nilai asetnya “belum bisa dipastikan.”

Trump tidak memasukkan pendapatan dalam bisnis ini. Kedua tempat peristirahatan golf itu belum buka, meski salah satunya akan selesai tahun ini juga.

Pada Selasa (8/12), DAMAC mengatakan tidak mau berkomentar terkait masalah pribadi dan agenda politik Donald Trump

Baku, Azerbaijan

Pada November 2014, Trump mengumumkan kemitraan untuk membuka satu hotel mewah di Baku, Azerbaijan di tepi Laut Kaspia.

Dalam daftar finansialnya, Trump menulis pendapatan sebesar US$2,5 juta untuk “upah mengelola” hotel Trump International & Tower Baku.

Istanbul, Turki

Trump Towers, Sisli adalah gedung tempat tinggal bertingkat 40 di Istanbu,

Di lamannya, Trump mengatakan tidak memiliki proyek itu tetapi pemiliknya telah membeli lisensi namanya.
Donald Trump menempati posisi terdepan kandidat capres partai Republik dengan pernyataan kontroversial. (Justin Sullivan/Getty Images)
Dalam daftar finansial, Trump menyebut pemasukan dari royalti namanya antara US$1 juta dan US$ 5 juta.

Ini adalah standar di dunia usaha hotel untuk mempergunakan satu lisensi nama yang digunakan oleh pemilik bangunan.

Indonesia

hanya beberapa bulan lalu, Trump mengumumkan rencana membangun tempat peristirahatan ultra mewah di Bali dan satu lapangan golf di Jawa Barat.

Ini adalah proyek pertamanya di Asia.

Kesepakatan bisnis ini dicapai setelah batas waktu memasukkan daftar finansial tahunan calon presiden berakhir sehingga tidak ada rinciannya.

Sumber: https://money.cnn.com/2015/12/08/news/donald-trump-muslim-countries-business/index.html?iid=hp-stack-intl (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER