Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menjabarkan bahwa rencananya untuk memerangi ISIS tak akan melibatkan militan kelompok itu saja, tapi juga keluarga mereka.
“Ketika Anda dapatkan para teroris ini, Anda harus mengambil orang tua mereka,” kata Trump di Fox News, Rabu (2/12). “Mereka [keluarga] peduli pada nyawa mereka, jangan bohongi diri Anda.”
Trump mengatakan jika ia menjadi presiden, ia akan mencoba untuk menghindari kematian warga sipil dengan mengejar kelompok militan itu, sambil melontar kritik terkait strategi Presiden AS Barack Obama dalam memerangi ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi komentar Trump, Christoph Wilcke dari Human Rights Watch mengatakan bahwa pasukan militer hanya bisa menargetkan kombatan. “Anggota keluarga militan adalah warga sipil dan tidak dapat ditargetkan,” ujarnya lewat surat elektronik, dikutip dari Reuters.
Komentar Trump tentang keluarga militan ISIS muncul sehari setelah Libanon membebaskan mantan istri pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dan jihadis lain yang dipenjara dalam pertukaran dengan al-Qaidah cabang Suriah, Front Nusra.
Saja al-Dulaimi, mantan istri Baghdadi, mengatakan kepada Al Jazeera setelah dibebaskan bahwa dia ingin kembali ke Beirut dan kemudian berangkat ke Turki.
Sementara itu, Trump bertarung agar bisa kelaur menjadi calon presiden dari Partai Republik. Dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos, pengusaha
real estate itu menerima dukungan sebesar 29 persen.
Pemilih juga mengatakan dalam jajak pendapat bahwa Trump adalah kandidat terbaik untuk menangani terorisme. Trump telah mengkritik strategi Presiden Barack Obama untuk memerangi ISIS, mengatakan pada Rabu bahwa Obama "tidak tahu apa yang dia lakukan."
"Saya akan mengalahkan ISIS," tegas Trump.
(stu)