Universitas Skotlandia Tarik Penghargaan untuk Donald Trump

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 12:02 WIB
Langkah RGU ini dilakukan usai pemerintah Skotlandia mencabut gelar duta bisnis bagi Trump, menyusul komentarnya soal pendatang Muslim di Amerika Serikat.
Donald Trump kerap mengeluarkan pernyataan yang membuat panas telinga lawan politiknya. (Reuters/Mike Stone)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah universitas di Skotlandia menarik kembali penghargaan terhadap Donald Trump, menyusul komentar kandidat calon presiden Partai Republik itu soal melarang Muslim masuk Amerika.

Robert Gordon University, RGU, di Aberdeen memberikan penghargaan kepada Doktor of BUsiness Administration (Hon DBA) kepada Trump pada Oktober 2010.

Saat memberikan penghargaan itu, rektor sementara RGU, Professor John Harper memuji Trump sebagai salah satu pengusaha terkemuka dunia yang harus menjadi teladan mahasiswa kampus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun berbagai komentarnya yang kontroversial belakangan ini, terutama soal larangan masuk Muslim ke Amerka Serikat menyusul serangan teror di San Bernardino, membuat RGU menarik penghargaan tersebut.

"Sejalan dengan kampanye pemilu AS, Trump membuat beberapa pernyataan yang tidak sesuai dengan etos dan nilai universitas. Karena itu, universitas memutuskan menarik penghargaan kehormatan," ujar pernyataan RGU.

Langkah RGU ini dilakukan usai pemerintah Skotlandia mencabut gelar duta bisnis bagi Trump. Taipan real estate itu memiliki beberapa lapangan golf dan hotel di Skotlandia.

"Pernyataan terakhir Trump menunjukkan dia tidak lagi pantas menjadi duta bisnis bagi Skotlandia," bunyi pernyataan pemerintah Skotlandia.

Sementara itu di Inggris, petisi melarang Trump datang ke negara itu telah ditandatangani lebih dari 350 ribu orang. Dengan jumlah sebanyak ini, bisa jadi gagasan tersebut akan diperdebatkan di parlemen.

Produk-produk buatan "Trump Home" juga tidak lagi dijual di 190 toko di Timur Tengah, Afrika dan Pakistan.

Belum ada pemutusan hubungan bisnis antara Trump dan pengusaha di Timur Tengah. Namun mantan mitra bisnis Trump di Dubai, miliuner Khalaf al-Habtoor, mengatakan Trump telah merusak peluang kerja sama di masa depan.

"Muslim telah berinvestasi ratusan miliar dolar di Amerika. Menciptakan pekerjaan di negara itu. Sekarang mereka akan berinvestasi di tempat lain," kata Habtoor. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER