Trump Mewakili Isi Hati Beberapa Pendukung Partai Republik

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 15:17 WIB
Komentar kontroversial Trump soal Muslim mengundang kecaman dari dunia, namun beberapa pendukung Partai Republik menganggap Trump menyuarakan isi hati mereka.
Komentar kontroversial Trump soal Muslim mengundang kecaman dari dunia, namun beberapa pendukung Partai Republik menganggap Trump menyuarakan isi hari mereka. (Reuters/Mark Kauzlarich)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Barb Stensland, karyawan di toko farmasi di Grundy County, Iowa, Amerika Serikat, Donald Trump cuma mengungkapkan apa yang memang terjadi, ketika menyerukan larangan bagi Muslim masuk ke AS.

Komentar kandidat presiden AS dari Partai Republik ini telah mengundang kecaman dari seluruh dunia, namun Stensland mengatakan tetap mendukung Trump.

“Kita butuh seseorang yang bisa mengatakan kebenaran. Kami menginginkan jawaban,” ujar Stensland, 68, sambil membersihkan piring kotor dan gelas kopi di toko farmasi milik sebuah keluarga, Rabu (9/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stensland bukan satu-satunya yang membela Trump dan kontroversinya, setidaknya lebih dari 30 pendukung Partai Republik yang diwawancara di Iowa dan New Hampshire. Meski banyak yang merasa tak nyaman dengan retorika Trump, banyak pula yang menganggap kehadiran Trump justru memberi suara bagi ketakutan warga akan militan ISIS.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan olej Bloomberg Politics/Purple Strategies PulsePoll, sekitar dua per tiga pendukung utama Partai Republik untuk pemilu AS 2016 mendatang mendukung seruan Trump untuk melarang Muslim masuk Amerika. Lebih dari sepertiga mengatakan komentar itu justru membuat mereka ingin memilih Trump.

Ketakutan akan terorisme menghantui AS sejak 9/11 pada 2001 silam. Namun setelah lebih satu dekade, ancaman terorisme kembali tinggi sejak berbagai serangan teror yang dimulai pada Boston Marathon pada 2013, diikuti teror Paris pada November lalu, dan baru-baru ini, pembantaian di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang oleh pasangan Muslim yang teradikalisasi.

“Saya menghabiskan satu tahun di Vietnam dan saya dulu mengkhawatirkan soal Vietkong muncul dari semak-semak dan menyergap saya. Ketika saya kembali ke Amerika pada 1969 saya tak perlu mengkhawatirkan itu,” kata veteran Dave Copson di Loudon, New Hampshire. “Namun kini Anda harus khawatir atas apapun—serangan, pemenggalan, bom, pembantaian. Di negara kita sendiri! Konyol.”

Beberapa pendukung Partai Republik tidak melihat ide Trump kebijakan pasti, namun sesuatu yang akan membutuhkan pemindaian serius untuk mencegah Muslim radikal, seperti yang bisa saja menyusup di antara pengungsi Suriah yang masuk ke AS.

patricia Tollenger, seorang pendukung Partai Republik dari Bedford, New Hampshire, mengatakan bahwa pembom Boston Marathon—dua bersaudara Tamerlan dan Dzokhar Tsarnaev—yang datang ke AS saat masih kecil bersama orangtua mereka, merupakan salah satu buksi bahwa sistem imigrasi dan visa AS harus diperbaiki.

“Bagaimana mereka bisa menyusup?” kata Tollenger. “Saya lelah dengan penyusup. Yang menarik bagi saya soal Trump adalah ia seseorang dengan aksi.”
Meski begitu, banyak juga yang menganggap bahwa komentar Trump menunjukkan bahwa ia tak bisa dipilih.

“Terlalu jauh,” kata Peter Weeks, seorang Partai Republik yang mantan wali kota Portsmouth, New Hampshire.

“[Ucapannya] bertentangan dengan semua nilai-nilai Amerika Serikat,”kata Charles Tenney dari Bow, New Hampshire.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh RearClearPolitics.com menunjukkan Trump memimpin di antara kandidat Partai Republik lain, dengan 27 persen dukungan dibanding rivalnya, Marco Rubio, dengan 12 persen. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER