Jakarta, CNN Indonesia -- Perburuan jaringan teror yang berada di balik serangan di Paris, Perancis, bulan lalu meluas hingga ke Swiss. Pemerintah Swiss langsung meningkatkan tingkat kewaspadaan teror seiring dugaan ada lima anggota jaringan ISIS yang berada di negara itu.
Diberitakan
CNN, Jumat (11/12), yang mengutip sumber di kepolisian, aparat Swiss saat ini tengah mencari lima orang anggota kelompok radikal jaringan Mourad Fares, salah satu pelaku penyerangan di gedung konser Bataclan di Paris.
Menurut Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuze, Farez adalah perekrut anggota untuk diberangkatkan ke Suriah. Sumber intelijen Perancis mengatakan, Farez bekerja untuk ISIS, kebanyakan di negara-negara berbahasa Perancis, dan di Swiss, termasuk di Jenewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sempat ditahan pada Agustus 2014 di Turki dan dipindahkan ke penjara di Perancis pada 11 September 2014.
Badan intelijen Amerika Serikat memberikan informasi pada Swiss terkait empat orang yang berencana melakukan serangan di negara itu dan beberapa kota di AS, seperti disampaikan sumber CNN.
Pemerintah Swiss lalu meningkatkan kewaspadaan ancaman teror sebagai tindak pencegahan. Sumber CNN mengatakan, aparat Swiss masih belum tahu apakah orang-orang itu masih ada di negara itu atau tidak.
Aparat mengatakan, mereka kemungkinan berada di Jenewa atau daerah di sekitarnya. Perburuan dilakukan dengan koordinasi bersama polisi Perancis dan Interpol.
Ada tiga faktor yang melandasi ditingkatkannya kewaspadaan Swiss.
Pertama adalah informasi dari intelijen AS yang menyadap komunikasi kelompok ISIS yang membicarakan serangan ke Jenewa, Chicago dan Toronto.
Kedua, ada informasi soal kawan Salah Abdeslam, pelaku penyerangan Paris yang saat ini masih buron, menyeberang ke Swiss.
Dan ketiga, adalah identifikasi penyerang ketiga di Paris, yaitu Mohamed-Aggad. Dikhawatirkan jaringan ini memiliki banyak kawan di Swiss yang sebelumnya telah bergabung dengan ISIS.
Delapan orang pelaku penyerangan di Paris terbunuh dalam serangan 13 November lalu. Dua orang pelaku diduga masih buron dan diburu di seluruh Eropa.
Selain Abdeslam, buronan lainnya adalah Mohamed Abrini, 30, pengendara mobil yang ditemukan ditinggalkan di dekat Paris. Abrini diketahui mengantarkan salah satu pelaku pengeboman di dekat stadion Stade de France. Ada enam titik serangan saat itu, menewaskan sekitar 130 orang.
(den)